2007 TS PP I KOMANG GDE PUTERA ANTARA 1-BAB1.pdf
2007 TS PP I KOMANG GDE PUTERA ANTARA 1-BAB2.pdf
2007 TS PP I KOMANG GDE PUTERA ANTARA 1-BAB3.pdf
2007 TS PP I KOMANG GDE PUTERA ANTARA 1-BAB4.pdf
2007 TS PP I KOMANG GDE PUTERA ANTARA 1-BAB5.pdf
2007 TS PP I KOMANG GDE PUTERA ANTARA 1-COVER.pdf
2007 TS PP I KOMANG GDE PUTERA ANTARA 1-PUSTAKA.pdf
ABSTRAK:
Erosi pantai didefinisikan sebagai mundurnya garis pantai dari posisinya semula. Kebalikan erosi yaitu sedimentasi, didefinisikan sebagai majunya garis pantai. Erosi dan sedimentasi disebabkan karena terjadinya angkutan sedimen litoral sepanjang pantai sehingga mengakibatkan berpindahnya sedimen dari satu tempat ke tempat lainnya. Angkutan sedimen litoral terjadi bila arah gelombang datang membentuk sudut dengan normal garis pantai.
Di garis pantai Pengambengan, terjadi angkutan sedimen litoral sebesar 82.322 m3 pertahun sehingga mengakibatkan majunya garis pantai di timur pelabuhan dan mundur di sisi barat pelabuhan. Sedimen litoral yang terjadi adalah dari selatan ke utara. Pada tahun 2000 masalah erosi ditanggulangi dengan pembangunan revetment baru sepanjang 650 meter di sisi barat pelabuhan oleh Proyek Pantai Bali, tapi bangunan mengalami kerusakan akibat hantaman gelombang. Tahun 2002-2003, struktur bangunan pelabuhan dimodifikasi. Ada groin yang cukup besar mengelilingi pelabuhan. Akibat dari pembangunan groin tersebut menyebabkan meningkatnya sedimentasi di selatan pelabuhan dan erosi di utara revetment lama di pantai Cupel. Melalui studi ini dikaji model perubahan garis pantai akibat erosi dan sedimentasi sebelum dan sesudah adanya program perlindungan pelabuhan (krib) dengan program Genesis.
Dari hasil pemodelan dengan periode 10 tahun didapat bahwa dengan dibangunnya krib pelabuhan, sisi utara akan mengalami erosi yang cukup besar. Mengatasi permasalahan tersebut, perlu dibangun kombinasi bangunan pantai (breakwater, seawall, dan krib) dan menghindari timbulnya masalah bagi kawasan berdekatan.
Perpustakaan Digital ITB