ABSTRAK Yuzar Lazuardy
PUBLIC Alice Diniarti
COVER Yuzar Lazuardy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Yuzar Lazuardy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Yuzar Lazuardy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Yuzar Lazuardy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Yuzar Lazuardy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Yuzar Lazuardy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Yuzar Lazuardy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Yuzar Lazuardy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Studi kasus dari tugas sarjana ini berasal dari sebuah proyek studi kelayakan
pemanfaatan langsung panas bumi yang dilakukan oleh PT Rigsis Energi Indonesia di
Mataloko, Nusa Tenggara Timur. Studi ini dilakukan untuk memenuhi permintaan dari
United Nations Development Program (UNDP) yang memiliki tujuan untuk mendukung
Sustainable Development Goals (SDG) dan transisi penggunaan energi baru dan terbarukan
oleh Pemerintah Indonesia.
Dari hasil kajian yang dilakukan, aplikasi pemanfaatan yang dipilih adalah
pengeringan biji kopi arabika. Di dalam tugas sarjana ini, sebuah sistem yang terdiri atas tray
dryer, penukar panas tipe shell and tube dan blower didesain untuk dapat mengeringkan 500
kg biji kopi arabika untuk satu kali pengeringan. Temperatur air hasil separasi yang masih
cukup tinggi dari salah satu sumur PLTP Mataloko dapat dimanfaatkan untuk memanaskan
udara pengeringan sebelum diinjeksikan kembali ke dalam tanah. Kemudian, analisis
ekonomi dilakukan untuk mengestimasi biaya modal, biaya operasional dan perawatan,
penghematan biaya oleh petani kopi, serta menguji kelayakan sistem yang dirancang.
Hasil perancangan akan berupa spesifikasi dari tiap komponen dan process flow
diagram dari sistem yang didesain. Hasil dari analisis kelayakan ekonomi menunjukkan
bahwa sistem ini diestimasi memiliki NPV sebesar Rp450.000.000 dengan IRR sebesar 16%,
sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem yang telah dirancang cukup layak untuk
diimplementasikan. Sistem ini juga diestimasi dapat mengurangi durasi pengeringan dan
menghemat biaya yang dikeluarkan oleh petani kopi lokal.