digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sandi Tyas Pangestu
PUBLIC yana mulyana

COVER Sandi Tyas Pangestu
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Sandi Tyas Pangestu
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Sandi Tyas Pangestu
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Sandi Tyas Pangestu
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Sandi Tyas Pangestu
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Sandi Tyas Pangestu
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Sandi Tyas Pangestu
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Sandi Tyas Pangestu
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Depresi adalah kondisi gangguan mental yang muncul dengan ciri-ciri kesedihan berlebih, kehilangan ketertarikan atau kebanggaan, rasa bersalah yang berlebihan, rendahnya self-worth, gangguan tidur, gangguan pencernaan, mudah lelah, dan sulit berkonsentrasi. Berbagai terapi farmakologi untuk mengatasi depresi telah banyak dikembangkan dan diterapkan, tetapi penggunaan obat antidepresan masih memiliki kekurangan, seperti efek samping obat yang berbahaya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mempelajari aktivitas antidepresan dari konsentrat jus buah pare (Momordica charantia L.) melalui pengamatan waktu imobilitas pada metode forced swim test (FST), serta pengukuran konsentrasi neurotransmiter serotonin, dopamin, norepinefrin, dan hormon kortisol pada otak mencit. Pengujian aktivitas antidepresi dilakukan terhadap mencit ddY yang terbagi ke dalam lima kelompok, yaitu kelompok pembanding yang menerima fluoksetin HCl 2,6 mg/kg bb, kelompok pembawa yang menerima CMC-Na 100 mg/kg bb, kelompok hewan uji yang menerima konsentrat jus buah pare dosis 50, 100, dan 200 mg/kg bb. Waktu imobilitas diukur selama 6 menit pada hari ke-7 dan ke-14, serta dilakukan pengukuran neurotransmiter dan hormon kortisol menggunakan metode ELISA. Hasil menunjukkan bahwa konsentrat jus buah pare dosis 100 dan 200 mg/kg bb dapat menurunkan waktu imobilitas melalui pengujian FST (p<0,05). Konsentrat jus pare dosis 50 mg/kg bb dapat meningkatkan konsentrasi serotonin (p>0,05), dopamin (p<0,05), dan menurunkan konsentrasi hormon kortisol (p<0,05). Konsentrat jus pare dosis 100 mg/kg bb dapat meningkatkan konsentrasi serotonin, dopamin, dan norepinefrin, meskipun tidak signifikan terhadap kelompok pembawa (p>0,05). Konsentrat jus pare dosis 200 mg/kg bb dapat meningkatkan konsentrasi norepinefrin tetapi tidak berbeda bermakna secara statistik (p>0,05) dan dapat menurunkan konsentrasi hormon kortisol (p<0,05). Secara keseluruhan hasil penelitian ini mengindikasikan adanya perbaikan dalam parameter konsentrasi neurotransmiter dan hormon kortisol setelah pemberian konsentrat jus buah pare, sehingga konsentrat jus buah pare memiliki potensi aktivitas antidepresan.