Kota Walini adalah salah satu kota di daerah Jawa Barat yang akan dirancang untuk
pembangunan ibukota baru, bersamaan dengan pembangunan salah satu stasiun
untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang rencananya akan diselenggarakan dan
dibuka untuk masyarakat umum pada akhir tahun 2022 mendatang. Oleh karena itu,
kondisi geologi daerah Walini dalam menopang infrastruktur yang akan datang
menjadi faktor utama kesuksesan rencana pembangunan tersebut. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menentukan struktur dan jenis tanah pada area pembangunan
tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Horizontal to
Vertical Spectral Ratio (HVSR) pada rekaman data mikrotremor, untuk
memperoleh dua parameter utama, yaitu nilai frekuensi dominan dan amplifikasi,
pada setiap titik pengukuran. Dari pengamatan data mikrotremor dengan
menggunakan metode HVSR tersebut, dapat digunakan untuk pemetaan daerah
pengamatan serta dapat diketahui struktur bawah permukaan Kota Walini beserta
dengan karakteristik tanah daerah tesebut. Hasil dari pengolahan data menunjukkan
bahwa nilai frekuensi dominan dengan rentang nilai tertinggi sebesar 5,2 - 13,2 Hz
berada di tiga titik daerah yakni di sepanjang arah barat daya – timur laut, barat laut,
dan tenggara, serta rentang nilai terendahnya sebesar 0,89 - 5,2 Hz berada tersebar
di hampir seluruh titik pengukuran. Sedangkan untuk amplifikasi, didapatkan
rentang nilai tertingginya sebesar 9 - 13,8 di sebelah timur daerah observasi serta
rentang nilai terendahnya sebesar 1,9 - 9 tersebar hampir di seluruh titik
pengukuran. Kemudian dilakuan proses inversi kurva HVSR dengan metode
Neighbourhood Algorithm untuk memperoleh nilai Vs bawah permukaan yang
diasosiasikan dengan pengklasifikasian jenis tanah. Nilai Vs yang didapat berkisar
50 – 3027,9 m/s dimana persebaran nilai yang cenderung rendah berada di sebelah
timur daerah penelitian. Selain itu juga dilakukan pemetaan nilai Vs30 yang
menyatakan bahwa jenis tanah Kota Walini didominasi oleh tanah sedang (SD).
Perpustakaan Digital ITB