digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bryan Agrisendi Manurung
PUBLIC Alice Diniarti

Land subsidence merupakan fenomena turunnya permukaan tanah pada suatu area yang teramati mengacu pada suatu datum tertentu (kerangka referensi geodesi), yang diakibatkan oleh beberapa faktor. Dampak yang diakibatkan oleh land subsidence tidak terlalu besar, namun jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, maka dampak yang terjadi menjadi lebih besar. Sehingga penulis berkeinginan untuk memodelkan laju penurunan muka tanah yang terjadi, khususnya pada bagian pesisir pulau Kalimantan. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah memodelkan laju penurunan muka tanah berdasarkan area yang mungkin terjadi land subsidence, seperti pemukiman, area eksploitasi migas, area konversi lahan gambut serta area tanah lunak. Proses pengerjaan Tugas Akhir ini meliputi perencanaan awal, studi literatur, pengumpulan data, pengolahan data, penyajian hingga analisis terhadap peta yang dihasilkan. Proses pengolahan data dan penyajian data dilakukan menggunakan software Quantum GIS, QGIS 3.16.2. Peta pemodelan land subsidence yang dihasilkan kemudian dianalisis serta dibandingkan terhadap peta pengukuran yang dihasilkan dari pengamatan INSAR tahun 2007-2011 yang sudah didigitasi. Berdasarkan hasil peta model potensi land subsidence dan hasil pengukuran INSAR, area yang bertampalan atau overlap memiliki nilai laju land subsidence yang hampir sama. Integrasi data diperlukan untuk menghasilkan satu peta yang lebih akurat, yaitu peta integrasi potensi land subsidence yang terjadi pada wilayah pesisir pulau Kalimantan. Berdasarkan penelitian ini, sebagian besar wilayah pesisir Kalimantan mengalami land subsidence.