Lapangan āGā telah menjadi sebuah lapangan minyak dan gas bumi yang saat ini
dan kedepannya akan dilakukan pengembangan, tepatnya berlokasi di Blok Jabung
disebelah tenggara Kota Jambi. Konten CO2 pada lapangan ini, khususnya pada
interval Lower Talang Akar Formation (LTAF), sering ditemukan pada
keseluruhan sampel batupasir gas. Sehingga, konten CO2 dapat diidentifikasian
menggunakan metode analisis Amplitude Versus Offset (AVO) serta dapat dilihat
pengaruhnya terhadap presentase kehadiran CO2. Metode AVO yang akan
digunakan memiliki rentang sudut yang cukup jauh, sekitar 0o-45o, serta pada
rentang sudut paling jauh (far-angle) data seismik relatif tidak akan menunjukkan
respon AVO yang cukup baik. Oleh karena itu perlu dilakukannya metode seismic
enhhancement. Hasil dari seismic enhancement memperoleh data seismik dengan
resolusi vertikal (lapisan tipis) dan konsistensi amplitudo lateral yang sangat baik,
dengan hasil analisis gradient menggunakan data seismik hasil enhancement telah
mengoreksi inkonsistensi amplitudo secara vertikal dan lateral, terutama pada sudut
far (30o-45o), mempertahankan pola crossplot yang konsisten, dan peningkatan
nilai koefisien korelasi AVO modelling gradient analysis dari data-data sampel
sumur. Hasil yang telah diperoleh melalui metode AVO ini yaitu setelah
dilakukannya pemodelan AVO pada data sumur dan analisis gradient pada data
seismik, rata-rata respon AVO yang dimiliki pada interval LTAF yaitu kelas 4
AVO. Hasil analisis AVO terhadap kehadiran CO2 menunjukkan bahwa interval
reservoir yang memiliki konten CO2 akan menunjukkan respon kelas 4 AVO serta
peningkatan presentase konten fluida tersebut akan mengakibatkan intercept lebih
positif dan gradient lebih negatif (menuju kelas 1 AVO). Dalam memetakan
persebaran CO2, atribut terbaik yang digunakan yaitu atribut AVO volume blending
dengan bobot intercept 2.62, gradient 2.62, product 2.31, amplitude weighted 2.47,
dengan nilai korelasi AVO blending 0.89. Pengaruh CO2 dapat memiliki efek
perubahan atribut AVO yang sama diseluruh kompartemen, interval sikuen
flooding surface, dan fasies, serta persebaran anomali AVO kelas 4 dengan konten
CO2 memiliki persebaran yang sama dengan persebaran fasies dari hasil korelasi
data sumur.