ABSTRAK Arif Mursyid.pdf
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER ARIF MURSYID
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 ARIF MURSYID
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 ARIF MURSYID
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 ARIF MURSYID
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 ARIF MURSYID
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 ARIF MURSYID
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA ARIF MURSYID
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Metode gravitasi dapat digunakan untuk mengidentifikasi struktur dan memodelkan
kondisi geologi bawah permukaan. Salah satu metode yang dapat membantu proses
pemodelan gravitasi terkait estimasi kedalaman dan posisi sumber anomali adalah
Dekonvolusi Werner. Dalam penelitian ini dilakukan studi penerapan metode
Dekonvolusi Werner pada beberapa model sintetik untuk lebih memahami
keterbatasan dan kelebihan metode tersebut dan pengaruh beberapa parameter
terkait dalam menentukan kedalaman dan posisi sumber anomali sintetik. Hasil
evaluasi dari studi diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan penerapan
Dekonvolusi Werner yang lebih optimal pada data lapangan. Pengujian model
sintetik dilakukan pada 5 (lima) model sintetik berupa satu dike, dua dike terpisah
secara horizontal, dua body terpisah secara vertikal, body tebal, dan struktur serta
menerapkan 6 parameter, yaitu Maximum Window Length, Minimum Window
Length, Window Shift Increment, Window Expansion Increment, Detrend Order,
dan X Cut-off. Berdasarkan hasil pengujian data sintetik tersebut, dapat
diidentifikasi parameter yang dapat memperlihatkan posisi dan kedalaman yang
sesuai dengan model struktur sintetik yaitu Window Length dengan nilai 5000 m,
Window Shift dan Expansion Increment dengan nilai 0 m, Detrend Order dengan
nilai 2, dan X Cut-off dengan nilai 10 %. Hasil yang diperoleh dari solusi
Dekonvolusi Werner berhasil menunjukkan keberadaan posisi dan kedalaman pada
model-model body sederhana dan batas-batas kontak pada model struktur, namun
belum dapat mendeteksi variasi kedalaman dari body yang terpisah secara vertikal
dan body yang jarak horizontalnya terlalu berdekatan. Hal ini ditunjukkan oleh
kesesuaian dengan posisi dari solusi yang mengklaster. Selain itu, plot kurva first
vertical derivative dan second horizontal derivative telah membantu dalam
meyakinkan interpretasi dari model sintetik struktur