digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Christopher Billy Setiawan
PUBLIC Alice Diniarti

Pada jaman ini dimana teknologi sudah berkembang, kebutuhan untuk teknologi pun semakin banyak, alhasil demand untuk software pun meningkat. Aplikasi pemantauan proyek perangkat lunak dengan scrum menjadi salah satu tools penyokong untuk masalah ini. Namun tools yang ditemukan sekarang memiliki learning curve yang tinggi, tampilan yang rumit, dan pemakaian istilah yang tidak lazim. Hal ini menyebabkan pengguna kesulitan untuk menggunakan tools-tools tersebut dan butuh waktu lebih agar dapat melakukan aktivitas mereka dengan baik. Karena itu, pendekatan activity-centered design (ACD) dipilih menjadi metodologi dalam penelitian ini agar pengguna dapat melakukan aktivitas pemantauan proyek perangkat lunak dengan baik dan mudah. Kebutuhan pengguna didapatkan dengan pengisian kuesioner dan wawancara. Dari masalah di atas dan kebutuhan pengguna, dibutuhkan sebuah rancangan desain interaksi aplikasi pemantauan proyek perangkat lunak yang mudah dipelajari, dapat digunakan dengan baik, dan dapat membantu pengguna. Rancangan prototipe akan dianggap berhasil apabila memenuhi usability goals easy to learn, effective to use dan user experience goals helpful. Hasil dari tugas akhir ini berupa high-fidelity prototype. Prototipe ini diuji sebanyak tiga kali dengan melakukan perbaikan dari hasil umpan balik partisipan untuk setiap iterasinya hingga dihasilkan versi final. Hasil dari pengujian terakhir menyatakan bahwa prototype memiliki nilai task completion rates sebesar 100%, single ease question sebesar 6.73 dari 7, dan intrinsic motivation inventory subskala value/usefulness sebesar 7 dari 7. Hasil tersebut menunjukkan bahwa prototipe aplikasi pemantauan proyek perangkat lunak dengan scrum telah memenuhi usability goals dan user experience goals sehingga aplikasi dinilai mudah dipelajari dan mudah digunakan untuk pengguna baru.