digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fadly Muhammad Aulia
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Fadly Muhammad Aulia
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Fadly Muhammad Aulia
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Fadly Muhammad Aulia
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Fadly Muhammad Aulia
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Fadly Muhammad Aulia
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Logam tanah jarang (LTJ) merupakan jenis logam yang digunakan secara luas pada industri elektronik, energi, teknologi katalis, dan sebagai bahan paduan untuk advance material pada industri lainnya. Kebutuhan akan LTJ diprediksi akan meningkat setiap tahunnya. Keberadaan LTJ berasosiasi dengan unsur lainnya pada mineral tanah jarang yang terdeposit pada bijih tanah jarang. Benefisiasi bijih tanah jarang dilakukan untuk meningkatkan nilai perolehan dan kadar mineral tanah jarang sebelum dilakukan proses ekstraksi untuk mendapatkan LTJ. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kandungan mineral pengotor sehingga proses ekstraksi dapat berlangsung lebih efektif dan efisien. Penelitian studi literatur ini bertujuan untuk mengulas mengenai bijih tanah jarang serta proses benefisiasinya menggunakan metode flotasi, konsentrasi gravitasi, dan pemisahan magnetik. Penelitian diawali dengan pencarian literatur pada berbagai sumber seperti situs internet, paper, artikel, jurnal dan buku. Sumber literatur yang dicari berkaitan dengan bijih tanah jarang dan metode benefisiasi bijih tanah jarang tersebut. Dari literatur yang telah didapat, kemudian dianalisis untuk mengeliminasi sumber yang kurang relevan sehingga terkumpul literatur yang sesuai topik penelitian. Metode benefisiasi bijih tanah jarang yang dibahas pada penelitian ini adalah flotasi, konsentrasi gravitasi, dan pemisahan magnetik. Data yang diperoleh dari literatur kemudian dianalisis, dibahas dan dibandingkan dengan teori pada tinjauan pustaka untuk mendapatkan kesimpulan yang menjawab tujuan penelitian. Berdasarkan hasil ulasan didapatkan bahwa antar deposit bijih tanah jarang memiliki mineralogi yang bervariasi, hal tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan mekanisme pembentukan deposit dan juga batuan induk asal deposit tersebut. Selanjutnya pada benefisiasi bijih tanah jarang dengan metode flotasi didapatkan bahwa penambahan konsentrasi kolektor meningkatkan perolehan mineral tanah jarang. Kolektor jenis sodium oleate mampu menghasilkan perolehan paling tinggi pada konsentrasi yang sama, sedangkan kolektor jenis hydroxamate bersifat paling selektif pada mineral tanah jarang. Pada penambahan dosis depresan terjadi penurunan nilai perolehan mineral tanah jarang. Didapatkan bahwa depresan sodium silicate menghasilkan nilai perolehan yang lebih tinggi dibandingkan dengan starch, namun dengan depresan starch didapatkan nilai enrichment ratio yang lebih tinggi dibandingkan depresan lainnya. Selanjutnya didapatkan pH optimum pada flotasi monasit dan xenotim adalah 7-9 sedangkan pada bastnasite adalah 8,5-10. Pada pengaruh peningkatan temperatur saat proses conditioning flotasi didapatkan bahwa terjadi peningkatan perolehan dan kadar. Pada proses benefisiasi menggunakan shaking table didapatkan nilai perolehan tertinggi pada fraksi ukuran sedang -75+38 ?m dan kadar tertinggi pada fraksi ukuran kasar -150 +75 ?m. Selain itu dengan analisis ANOVA didapatkan variabel operasi sudut kemiringan meja berpengaruh signifikan sedangkan frekuensi getaran tidak signifikan. Pada benefisiasi menggunakan multi-gravity separator didapatkan dengan metode Yates dan analisis ANOVA bahwa variabel operasi frekuensi getaran, amplitudo getaran, dan aliran wash water tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan dan kadar LTJ. Pada proses pemisahan magnetik bijih tanah jarang didapatkan bahwa intensitas medan magnetik yang lebih rendah yaitu 0,4T optimal dalam memisahkan mineral ferromagnetik dari mineral tanah jarang sedangkan intensitas yang lebih tinggi yaitu 1,81T optimal untuk memisahkan mineral tanah jarang dari mineral diamagnetik maupun paramagnetik lainnya.