digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. X merupakan perusahaan yang menyalurkan produk pangan seperti sayursayuran, buah-buahan, dan produk kemasan melalui tiga gudang yang berlokasi di Jakarta, Bandung, dan Semarang. Pada Februari hingga Maret 2021, Gudang PT. X Jakarta yang menjadi pusat distribusi terbesar mengalami masalah dimana 28,57% pengambilan pesanan keseluruhan berlangsung dalam waktu yang melampaui target maksimum yaitu 9 jam per hari. Waktu tersebut didefinisikan sebagai total makespan. Total makespan yang lebih dari 9 jam berdampak pada penambahan biaya tenaga kerja sebesar 16,43%. Hal ini disebabkan oleh penggabungan pesanan, penugasan, dan penentuan rute yang dilakukan oleh Supervisor belum memiliki dasar kuantitatif mengacu pada jumlah pesanan dan kehadiran pengambil yang selalu berubah setiap harinya. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan model penggabungan pesanan, penugasan, dan rute pengambil berdasarkan jumlah pesanan dan kehadiran pada hari tertentu. Usulan penggabungan pesanan diperoleh berdasarkan urutan prioritas pengiriman untuk setiap pesanan. Usulan penugasan diperoleh menggunakan algoritma Parallel Simulated Annealing (PSA). Sementara itu usulan rute dengan jarak tempuh minimum untuk setiap pesanan diperoleh menggunakan algoritma Ant Colony Optimization (ACO). Model dianggap valid karena menghasilkan nilai total makespan yang tidak berbeda signifikan dari total makespan aktual berdasarkan hasil paired t-test dengan tingkat signifikansi sebesar 5% . Selain itu penggabungan pesanan yang diusulkan oleh model menghasilkan waktu pemrosesan yang berakhir sebelum tenggat waktu. Penugasan menghasilkan penurunan standar deviasi jumlah barang rata-rata sebesar 45%. Sementara itu penentuan rute menghasilkan jarak tempuh minimum dimana setelah iterasi terakhir penurunan nilai waktu transportasi yang terjadi hanya sebesar 0,01%.