PT. X merupakan perusahaan yang menyalurkan produk pangan seperti sayursayuran,
buah-buahan, dan produk kemasan melalui tiga gudang yang berlokasi di
Jakarta, Bandung, dan Semarang. Pada Februari hingga Maret 2021, Gudang PT. X
Jakarta yang menjadi pusat distribusi terbesar mengalami masalah dimana 28,57%
pengambilan pesanan keseluruhan berlangsung dalam waktu yang melampaui
target maksimum yaitu 9 jam per hari. Waktu tersebut didefinisikan sebagai total
makespan. Total makespan yang lebih dari 9 jam berdampak pada penambahan
biaya tenaga kerja sebesar 16,43%. Hal ini disebabkan oleh penggabungan pesanan,
penugasan, dan penentuan rute yang dilakukan oleh Supervisor belum memiliki
dasar kuantitatif mengacu pada jumlah pesanan dan kehadiran pengambil yang
selalu berubah setiap harinya.
Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan model
penggabungan pesanan, penugasan, dan rute pengambil berdasarkan jumlah
pesanan dan kehadiran pada hari tertentu. Usulan penggabungan pesanan diperoleh
berdasarkan urutan prioritas pengiriman untuk setiap pesanan. Usulan penugasan
diperoleh menggunakan algoritma Parallel Simulated Annealing (PSA). Sementara
itu usulan rute dengan jarak tempuh minimum untuk setiap pesanan diperoleh
menggunakan algoritma Ant Colony Optimization (ACO). Model dianggap valid
karena menghasilkan nilai total makespan yang tidak berbeda signifikan dari total
makespan aktual berdasarkan hasil paired t-test dengan tingkat signifikansi sebesar
5% .
Selain itu penggabungan pesanan yang diusulkan oleh model menghasilkan waktu
pemrosesan yang berakhir sebelum tenggat waktu. Penugasan menghasilkan
penurunan standar deviasi jumlah barang rata-rata sebesar 45%. Sementara itu
penentuan rute menghasilkan jarak tempuh minimum dimana setelah iterasi terakhir
penurunan nilai waktu transportasi yang terjadi hanya sebesar 0,01%.
Perpustakaan Digital ITB