digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adam Mirza Ramadhan
PUBLIC Alice Diniarti

Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilalui oleh jalur pertemuan lempeng tektonik yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Kondisi tersebut mengakibatkan negara Indonesia menjadi salah satu negara dengan risiko bencana tertinggi. Dampak yang ditimbulkan dari bencana tersebut diantaranya adalah kerusakan infrastruktur, kerusakan pada properti milik pribadi, dan hilangnya batas bidang tanah. Seperti bencana yang terjadi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (2004) dan Kota Palu (2018), bencana tersebut mengakibatkan banyak dokumen pertanahan dan batas bidang rusak dan hilang. Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan untuk mengkaji pola kepemilikan bidang tanah sebagai langkah awal dalam pengelolaan risiko bencana di wilayah risiko bencana Sesar Lembang dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif berupa wawancara dan studi literatur. Penelitian ini dilakukan di 14 desa/kelurahan sepanjang Sesar Lembang. Wilayah tersebut merupakan wilayah yang dilalui sesar dan berpotensi mengalami kerusakan cukup parah akibat bencana tersebut. Hasil kajian menunjukkan bahwa penataan ruang di wilayah Sesar Lembang perlu dibenahi terutama untuk wilayah yang dilalui oleh sesar karena di wilayah tersebut masih ditemukan pola kepemilikan bidang tanah yang berada di jalur sesar. Selain itu, program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) perlu sesegera mungkin dilakukan di wilayah tersebut untuk menjamin perlindungan atas kepemilikan bidang tanah. Hal ini dilakukan sebagai jaminan kepada masyarakat yang kehilangan bidang tanah akibat bencana Sesar Lembang sehingga mereka tetap mendapatkan hak atas bidang tanah yang mereka miliki.