digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Deffany Rosa Firstina
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Deffany Rosa Firstina
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Deffany Rosa Firstina
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Deffany Rosa Firstina
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Deffany Rosa Firstina
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Deffany Rosa Firstina
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Deffany Rosa Firstina
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2021 TA PP DEFFANY ROSA FIRSTINA_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Banjir merupakan bencana tahunan yang melanda Jakarta sejak zaman kolonial Belanda dan menghasilkan kerugian yang besar pada berbagai sektor. Walaupun dari kondisi fisik dan lingkungan Jakarta memang merupakan daerah rawan banjir, Pemerintah Kota dan Provinsi hingga masyarakat pada tingkat terendah, RT dan RW, tetap melakukan kegiatan yang termasuk dalam rangkaian upaya penanggulangan banjir. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perubahan tingkat ketangguhan masyarakat setelah terdapat upaya penanggulangan banjir di Kelurahan Semanan, Duri Kosambi, dan Rawa Buaya, Kota Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Agustus 2021 di Kota Jakarta Barat dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif, analisis spasial, analisis konten, dan analisis skoring dengan menggunakan data primer berupa kuesioner, serta data sekunder, seperti data statistik maupun dokumen instansional. Tingkat kerentanan wilayah di tiga kelurahan terhadap risiko banjir pada skala RW dominan berada pada tingkat sedang. Kondisi banjir secara umum dilihat dari intensitas dan dampak yang dirasakan masyarakat mengalami penurunan apabila membandingkan kondisi banjir di tahun 2013 dan kondisi saat ini, yaitu tahun 2021. Masyarakat pada tiga kelurahan tersebut telah memiliki pengetahuan dan tindakan yang semakin baik untuk menanggulangi banjir, sehingga berpengaruh terhadap tingkat ketangguhan masyarakat dalam menghadapi banjir. Walaupun perubahan terhadap tingkat ketangguhan tidak terlalu signifikan, sebab mayoritas RW tidak mengalami perubahan pada tingkat ketangguhan masyarakat, namun beberapa RW di tiga kelurahan mengalami peningkatan ketangguhan masyarakat. Peningkatan ketangguhan masyarakat tentunya tidak luput dari upaya penanggulangan banjir yang dilakukan di tingkat masyarakat, maupun di tingkat yang lebih tinggi, sehingga kemampuan masyarakat untuk mengantisipasi dan bertahan dari banjir, serta memulihkan keadaan setelah banjir semakin membaik. Perlu dilakukan upaya lebih dalam penanggulangan banjir untuk hasil yang lebih signifikan, seperti melakukan penataan permukiman padat penduduk maupun normalisasi sungai dan penataan sempadan yang termasuk dalam ranah penataan kota, serta peningkatan peran masyarakat dalam rangkaian upaya penanggulangan banjir.