digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kota Palembang merupakan kota terbesar kedua di Pulau Sumatera dengan jumlah penduduk sebesar 1,7 juta jiwa berdasarkan data sensus penduduk tahun 2022. Kota Palembang dikenal sebagai kota air yang sebagian besar daerahnya berupa rawa dan sungai. Sehingga Kota Palembang termasuk kota rawan banjir yang disebabkan alih fungsi lahan menjadi pemukiman. Tanpa sistem pengendalian drainase yang tepat maka beberapa Kawasan mengalami genangan yang disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi. Pada studi ini disusun untuk menyelesaikan permasalahan banjir di Kota Palembang khususnya di Jalan Residen Abdul Rozak yang merupakan salah satu akses utama masyarakat dan akses utama PT. Pupuk Sriwijaya (PUSRI). Penyebab terjadinya banjir di Kawasan ini yaitu dikarenakan kapasitas drainase yang tidak mampu menampung dan mengalirkan saat terjadinya hujan. Banjir dapat menyebabkan dampak dalam aspek lingkungan, ekonomi dan sosial. Pendekatan pada penelitian ini yaitu strategi pengendalian banjir dengan sistem drainase yang terpadu (ecodrain) atau lebih dikenal dengan sistem TRAP yaitu Tampung, Resapkan, Alirkan dan Pelihara. Pada prinsipnya adalah pemulihan dan peningkatan aliran pada saluran drainase perkotaan dari pencemaran yang diakibatkan oleh sampah atau air limbah. Dalam mengatasi masalah banjir maka dapat menggunkan metode struktur dan non-struktur. Pada metode struktur berupa penyesuaian kapasitas dan pemeliharaan drainase, sumur resapan (vertical drain), kolam penampungan (retensi) dan infrastuktur persampahan. Metode non-struktur dengan melibatkan masyarakat untuk berpatisipasi dalam memeliharan lingkungan serta peran pemerintah dalam menetapkan arahan kebijakan.