digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bella Sofie Jayanti
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB

Kawasan Manggarai merupakan kawasan simpul sedang untuk transportasi umum Jabodetabek. Kawasan ini memiliki dua bangunan transportasi, yaitu Stasiun Manggarai dan Terminal Manggarai, yang menjadi tempat pertemuan berbagai moda transportasi kereta, angkutan kota, dan bus. Dengan adanya rencana Pemerintah Pusat menjadikan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menyediakan sarana yang dapat menghubungkan Stasiun Manggarai dan Terminal Manggarai berupa jalur perpindahan yang bertujuan untuk memudahkan penumpang dalam berpindah antar moda transportasi. Kawasan Manggarai juga memiliki banyak area perumahan dimana banyak masyarakatnya yang menggantungkan penghasilannya pada kawasan ini. Dengan kondisi tersebut, terdapat tiga isu utama pada Kawasan Manggarai, yaitu sirkulasi dan aksesibilitas, tourism attraction, dan ekonomi, yang dapat diselesaikan dengan pengadaan transfer hub. Transfer hub dibangun di atas lahan seluas 16.000 m2milik PT Kereta Api Indonesia yang terletak di antara Stasiun Manggarai dan Terminal Manggarai. Sebagaimana fungsinya sebagai jalur perpindahan, pengguna menjadi faktor yang harus dipertimbangkan. Pengguna transfer hub didominasi penumpang KRL dan bus dengan karakteristik memiliki keperluan untuk berpindah antar moda transportasi dan mengakses tempat di sekitar secara efektif dan efisien. Sehingga, pada transfer hub terdapat jalur cepat dengan lebar yang mencukupi dan terhubung dengan pintu masuk bangunan, area komersial, apartemen, dan beberapa fasilitas penunjang lainnya. Dalam perancangannya terdapat tiga konsep utama yang diterapkan, yaitu tropical connected pedestrian, eventual tourism attraction, dan local business support. Bangunan mengadaptasi iklim tropis dengan permainan bentuk fasad, material, bukaan, dan penggunaan atap kaca untuk memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami. Dalam transfer hub juga terdapat taman PKL dan jalur spatio-temporal yang menjadi tempat mengakomodasi para PKL sekitar, serta amphitheater sebagai ruang socio-petal yang dapat meningkatkan interaksi dan daya tarik bangunan dengan kegiatannya. Dengan adanya beragam fasilitas penunjang, transfer hub bukan hanya menjadi jalur penghubung yang memudahkan pengguna, tetapi juga bangunan penunjang kegiatan perekonomian masyarakat sekitar dan menjadi daya tarik Kawasan Manggarai.