ABSTRAK Bella Sofie Jayanti
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB
Kawasan Manggarai merupakan kawasan simpul sedang untuk transportasi umum Jabodetabek.
Kawasan ini memiliki dua bangunan transportasi, yaitu Stasiun Manggarai dan Terminal Manggarai,
yang menjadi tempat pertemuan berbagai moda transportasi kereta, angkutan kota, dan bus. Dengan
adanya rencana Pemerintah Pusat menjadikan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral, Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta berencana menyediakan sarana yang dapat menghubungkan Stasiun Manggarai
dan Terminal Manggarai berupa jalur perpindahan yang bertujuan untuk memudahkan penumpang
dalam berpindah antar moda transportasi. Kawasan Manggarai juga memiliki banyak area perumahan
dimana banyak masyarakatnya yang menggantungkan penghasilannya pada kawasan ini.
Dengan kondisi tersebut, terdapat tiga isu utama pada Kawasan Manggarai, yaitu sirkulasi dan
aksesibilitas, tourism attraction, dan ekonomi, yang dapat diselesaikan dengan pengadaan transfer
hub. Transfer hub dibangun di atas lahan seluas 16.000 m2milik PT Kereta Api Indonesia yang terletak
di antara Stasiun Manggarai dan Terminal Manggarai. Sebagaimana fungsinya sebagai jalur
perpindahan, pengguna menjadi faktor yang harus dipertimbangkan. Pengguna transfer hub
didominasi penumpang KRL dan bus dengan karakteristik memiliki keperluan untuk berpindah antar
moda transportasi dan mengakses tempat di sekitar secara efektif dan efisien. Sehingga, pada transfer
hub terdapat jalur cepat dengan lebar yang mencukupi dan terhubung dengan pintu masuk bangunan,
area komersial, apartemen, dan beberapa fasilitas penunjang lainnya.
Dalam perancangannya terdapat tiga konsep utama yang diterapkan, yaitu tropical connected
pedestrian, eventual tourism attraction, dan local business support. Bangunan mengadaptasi iklim
tropis dengan permainan bentuk fasad, material, bukaan, dan penggunaan atap kaca untuk
memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami. Dalam transfer hub juga terdapat taman PKL
dan jalur spatio-temporal yang menjadi tempat mengakomodasi para PKL sekitar, serta amphitheater
sebagai ruang socio-petal yang dapat meningkatkan interaksi dan daya tarik bangunan dengan
kegiatannya. Dengan adanya beragam fasilitas penunjang, transfer hub bukan hanya menjadi jalur
penghubung yang memudahkan pengguna, tetapi juga bangunan penunjang kegiatan perekonomian
masyarakat sekitar dan menjadi daya tarik Kawasan Manggarai.
Perpustakaan Digital ITB