2021_TS_PP_Muhammad Reza Adi Wibowo-29119375_Full Text
PUBLIC Open In Flipbook Yose Ali Rahman
Bandara Internasional Kertajati adalah bandara yang terletak di Majalengka, Jawa Barat. Saat ini, Kertajati
sedang mengalami situasi pelik. Sejak pertama beroperasi, Bandara Kertajati tidak pernah memenuhi
tingkat keterisian dan mengalami pergerakan penumpang yang rendah. Pada tahun 2019, jumlah pergerakan
penumpang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun, ketika pandemi COVID-19 terjadi,
KIA terus kehilangan pergerakan penumpang dan akhirnya terpaksa berhenti melayani penerbangan reguler
pada pertengahan tahun 2020. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis permasalahan dan faktor yang mungkin menjadi akar penyebab dan memberikan saran
strategis kepada otoritas bandara untuk mengatasi masalah pergerakan penumpang dan faktor beban yang
rendah. Analisis akan dilakukan secara internal dan eksternal. Analisis internal menggunakan kerangka
VRIO, Marketing Mix, dan STP. Analisis eksternal akan menggunakan kerangka PESTLE, Analisis
Konsumen, dan Analisis Pesaing. Semua analisis internal dan eksternal akan disimpulkan dalam matriks
SWOT yang kemudian dapat dirumuskan menjadi strategi menggunakan matriks TOWS. Metodologi
penelitian akan menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner online secara acak untuk
mengetahui preferensi responden terhadap faktor pilihan bandara secara umum dan faktor pilihan spesifik
dari Bandara Kertajati. Selanjutnya akan diketahui faktor pilihan bandara mana yang paling dinilai oleh
responden. Selain itu, Importance performance analysis (IPA) akan menentukan faktor mana yang
berkinerja buruk dan mana yang berkinerja baik. Dengan demikian, strategi yang dirumuskan bisa langsung
menyasar ke area yang memang kinerjanya kurang baik. Hasilnya cukup menarik dimana tiga faktor pilihan
bandara yang paling dinilai responden adalah Waktu Akses Bandara, Aksesibilitas Bandara, dan Jadwal
Penerbangan. Sementara itu, dari sisi kinerja dengan menggunakan metode IPA, enam dari sepuluh faktor
pilihan bandara berkinerja buruk. Faktor-faktor tersebut adalah Jadwal Penerbangan, Waktu Akses
Bandara, Aksesibilitas Bandara, Ketersediaan Maskapai, Harga Tiket, dan Frekuensi Penerbangan. Keenam
faktor tersebut kemungkinan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap rendahnya pergerakan
penumpang dan faktor beban di Bandara Kertajati. Selanjutnya setelah dilakukan analisis internal dan
eksternal dapat dirumuskan menjadi strategi yang diperoleh dari Matriks TOWS untuk mengatasi masalah
pergerakan penumpang yang rendah. Beberapa rumusan strategi dibagi menjadi tiga, yang disesuaikan
dengan target, yaitu Pemerintah Pusat, bisnis jasa terkait Maskapai dan Bandara, dan penumpang atau
konsumen langsung. Kepada Pemerintah, PT BIJB perlu melakukan komunikasi aktif terkait strategi yang
akan diterapkan pemerintah yang melibatkan banyak pihak, termasuk beberapa perguruan tinggi di Jawa
Barat. Untuk Airlines dan bisnis terkait, PT BIJB perlu mengoordinasikan strategi terkait konsesi dan
subsidi. Kepada penumpang atau Konsumen Akhir, KIA akan menggunakan metode komunikasi
pemasaran terpadu untuk mengatasi masalah misinformasi dan membangun kembali citra positif Bandara.
Selain itu, KIA juga perlu melakukan promosi aktif untuk mengubah awareness menjadi keinginan untuk
berkunjung. Implementasi strategi tersebut direncanakan selama 16 bulan hingga tahun 2023. Tahapan
tersebut dimulai dari komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah, dilanjutkan dengan koordinasi dengan
maskapai penerbangan dan pelaku usaha terkait, dan terakhir mengintegrasikan komunikasi pemasaran
untuk menjangkau konsumen akhir hingga akhir proyek. Dimungkinkan untuk memperpanjang rencana
hingga 2024 atau lebih, tergantung pada kondisi pandemi COVID-19. Strategi yang diusulkan
membutuhkan kerjasama dan integrasi yang harmonis antara PT BIJB, KIA, Jawa Barat, dan Pemerintah
Pusat serta seluruh pemangku kepentingan terkait untuk memberikan output yang maksimal.
Perpustakaan Digital ITB