Lahan pascatambang pasir merupakan lahan terdegradasi, didominasi oleh pasir yang miskin bahan organik dan kemampuan menahan air yang rendah. Lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian, namun rendahnya bahan organik menjadi salah satu faktor pembatas dalam pemanfaatan lahan pascatambang. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan tanah untuk meningkatkan kualitas tanah salah satunya dengan penambahan bahan organik sebagai bahan pembenah tanah dan penerapan sistem irigasi tetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan perlakuan paling optimal dari komposisi bahan pembenah tanah terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai varietas Grobogan pada tanah pascatambang pasir. Penelitian ini menggunakan 28 tanaman dengan perlakuan komposisi bahan pembenah tanah (v/v) yaitu 1 (kontrol), 2 (10% tanah pucuk), 3 (10% kompos), 4 (10% kompos + 10% tanah pucuk), 5 (10% kompos + 20% tanah pucuk), 6 (20% kompos + 10% tanah pucuk), dan 7 (20% kompos + 20% tanah pucuk). Hasil penelitian menunjukkan komposisi bahan pembenah tanah hanya berpengaruh signifikan terhadap parameter tinggi tanaman dan laju pertumbuhan tinggi tanaman. Komposisi bahan pembenah tanah paling optimal untuk pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max L.) varietas Grobogan menggunakan sistem irigasi tetes pada lahan pascatambang pasir yaitu komposisi bahan pembenah tanah kompos 20% (P3).
Perpustakaan Digital ITB