WKG adalah salah satu dari tujuh anak perusahaan dari perusahaan konstruksi milik negara yang
tumbuh dan berkembang secara konsisten melayani pemerintah, perusahaan milik negara, pinjaman dan
pasar swasta di Indonesia. Penyebaran virus corona (COVID-19) berdampak pada sektor industri
konstruksi. Kondisi darurat akibat COVID-19 berdampak pada kemungkinan pekerjaan konstruksi tidak
dapat berjalan normal, efektif, berkualitas dan tepat waktu. Berdasarkan hasil KPI 2020 Divisi
Konstruksi III PT WKG, semua faktor kinerja Divisi Konstruksi III mengalami penurunan. Pada tahun
2020, Divisi Konstruksi III menangani total 13 proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proyek pembangunan gedung di Divisi Konstruksi III
PT WKG pada masa pandemi COVID-19 tahun 2020. PT WKG sebagai badan usaha milik negara harus
menyelaraskan dengan proyek pembangunan gedung sesuai rencana pemerintah dan KPI tahun 2021
yang telah diterbitkan karena walaupun pandemi, target KPI harus terus berjalan dan dicapai. Definisi
kerja yang tidak standar antar wilayah, pengetahuan aspek hukum, pelatihan dan pengembangan yang
diperlukan untuk meningkatkan hard dan soft skill karyawan, penempatan personel yang sesuai,
ketegasan kepada pemilik proyek, manajemen klaim, rantai pasokan material untuk proyek skala besar;
pembengkakan biaya personel, peningkatan biaya overhead yang menyebabkan waktu terbuang,
pembengkakan biaya keseluruhan, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) adalah bagian dari akar
masalah penurunan kinerja proyek selama pandemi COVID-19. Pengumpulan data dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner dan wawancara kepada 8 Manajer Proyek Divisi Konstruksi III serta Manajer
Operasional, Manajer Perencanaan dan Manajer Keuangan Divisi Konstruksi III. Metode analisis yang
digunakan adalah Analisis Porter’s Five Forces, Analisis Root Cause – Fishbone, Analisis VRIO,
Analisis SWOT dan Analisis Faktor Kinerja Proyek. Hasil utama dari faktor internal yang
mempengaruhi Perusahaan adalah sumber daya non-materi menjadi kekuatan utama atau kompetensi
inti yang mengintegrasikan seluruh aset perusahaan seperti paten, merek dan kekayaan intelektual.
Sumber daya keuangan seperti: arus kas PT WKG, saham dan faktor keuangan lainnya; juga sumber
daya material PT WKG seperti bahan baku, fasilitas, mesin dan peralatan menjadi keunggulan
kompetitif sementara karena sumber daya tersebut dianggap berharga dan teratur. Teknologi yang
dimiliki WKG sebagian besar adalah teknologi modular. Sedangkan untuk faktor eksternal hasil
identifikasi faktor eksternal makro menggunakan analisis PESTEL menunjukkan faktor teknologi,
lingkungan, dan sosial merupakan faktor penting serta faktor ekonomi merupakan faktor terpenting yang
perlu mendapat perhatian. Hasil identifikasi faktor mikro eksternal menggunakan Porter's Five Forces
menunjukkan faktor persaingan antar perusahaan menjadi peluang bagi PT WKG sebagai salah satu
BUMN konstruksi terkemuka di Indonesia. Perusahaan perlu memiliki alternatif optimasi desain;
menggunakan bahan kompetitif lokal; mengurangi kerja lembur untuk personel proyek; memiliki
prosedur standar di setiap lokasi proyek, persyaratan bangunan hijau dan protokol kesehatan yang ketat
di setiap lokasi proyek; mengimplementasikan perangkat lunak Building Information Modeling (BIM);
dan menggunaan metode pracetak dan modular untuk mengelola kepuasan pelanggan yang tinggi.
Perpustakaan Digital ITB