COVER Yusiana Pratiwi
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB1 Yusiana Pratiwi
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB2 Yusiana Pratiwi
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB3 Yusiana Pratiwi
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB4 Yusiana Pratiwi
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB5 Yusiana Pratiwi
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Butil hidroksi anisol (BHA) merupakan salah satu zat aditif yang banyak digunakan dalam industri pangan dan kosmetik. Senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan yang dapat memperlambat kerusakan atau perubahan warna dan bau produk akibat proses oksidasi. Namun, penggunaan BHA sebagai zat aditif yang berlebihan dapat menberikan efek karsinogenik bagi tubuh. Oleh karena itu, diperlukan metode kuantifikasi secara analitis yang akurat untuk memantau penggunaan BHA sebagai zat aditif dalam produk. Beberapa metode telah dilaporkan untuk analisis BHA di antaranya adalah spektrofotometri dan High Performance Liquid Chromatograpy (HPLC). Namun, metode tersebut masih memiliki kekurangan seperti respon lama, prosedur yang rumit, dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Metode voltammetri merupakan salah satu metode analisis yang saat ini sedang dikembangkan dan memiliki beberapa kelebihan di antaranya adalah sensitifitas dan selektifitas yang cukup tinggi, biaya operasionalnya yang relatif rendah, kesederhanaan persiapan sampel, waktu analisis yang singkat, memiliki limit deteksi yang rendah, dan daerah linier yang luas. Pengembangan metode voltammetri berfokus pada peningkatan kinerja dari elektoda kerja yang telah dimodifikasi untuk meningkatkan sensitivitas dan selektivitas dari elektroda kerja dalam proses pengukuran analit. Dalam penelitian ini, dikembangkan suatu metoda analisis secara voltammetri untuk senyawa BHA menggunakan elektroda pasta karbon (EPK) yang dimodifikasi dengan mereduksi grafen oksida dan dilanjutkan dengan pelapisan molecularly imprinted polymers (MIP) menggunakan methyl orange (MO) sebagai monomer. Reduksi grafen oksida dilakukan dengan menggunakan teknik Square Wave Stripping Voltammetry (SWSV). Jumlah siklus elektropolimerisasi, komposisi larutan MIP, dan pH pengukuran selanjutnya dipelajari untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pengukuran BHA. Elektropolimerisasi untuk pembuatan MIP dilakukan dengan menggunakan larutan yang mengandung BHA dan MO dengan perbandingan konsentrasi BHA:MO = 1:1 hingga 1:5 menggunakan teknik Cyclic Voltammetry (CV) dengan jumlah siklus elektropolimerisasi sebanyak 5–30 siklus pada rentang potensial -500 mV hingga
1200 mV. Kondisi optimum elektropolimerisasi diperoleh dengan menggunakan larutan campuran BHA dan MO pada perbandingan 1:3 dengan 10 siklus
elektropolimerisasi. Optimasi pH pengukuran dilakukan pada rentang pH 3 – 8 dengan kondisi optimum pada pH 5. EPK termodifikasi grafen dan MIP(methyl orange) yang telah dibuat menunjukkan hasil uji keberulangan yang baik, dengan daerah linier pada rentang konsentrasi 3 - 100 ?M dan limit deteksi sebesar 0,49 ?M. Analisis laju pindai menunjukkan bahwa proses transfer elektron dikontrol oleh proses difusi. Elektroda termodifikasi tersebut menunjukkan selektivitas yang baik terhadap senyawa pengganggu. Pada analisis sampel nyata diperoleh nilai persen perolehan kembali BHA pada rentang 95,7% hingga 99,4%.
Perpustakaan Digital ITB