digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Erien Ratna Putri
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB1 Erien Ratna Putri
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB2 Erien Ratna Putri
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB3 Erien Ratna Putri
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB4 Erien Ratna Putri
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB5 Erien Ratna Putri
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo


Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki berbagai jenis tumbuhan dengan manfaat dan kegunaan. Salah satu tumbuhan jenis tersebut adalah Sandoricum koetjape. Telah dilaporkan bahwa pada tumbuhan ini mengandung kelompok metabolit sekunder, seperti terpenoid, flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan glikosida. Kandungan metabolit sekunder ini menunjukan bioaktivitas yang beragam, yaitu insektisida, antifeedant, insect repellent, anti-inflamasi, antioksidan, sitotoksik, dan antitumor. Penelitian ini mengeksplorasi metabolit sekunder pada tumbuhan S. koetjape yang tumbuh di provinsi Lampung. Sejauh yang penulis ketahui, spesies ini belum pernah diteliti atau dilaporkan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengisolasi metabolit sekunder dari ekstrak biji S. koetjape melalui beberapa tahap, yaitu ekstraksi, fraksinasi, dan pemurnian menggunakan berbagai metode kromatografi. Struktur molekul senyawa hasil isolasi ditetapkan berdasarkan data spektroskopi (1D-NMR dan 2D-NMR). Kemudian senyawa baru yang diperoleh dievaluasi sebagai inhibitor tirosin kinase (EGFR, HER2, HER4, IGFR, InsR, KDR, PDGFR-?, dan PDGFR-?). Pada penelitian ini, telah berhasil diperoleh empat senyawa murni yaitu cipaferen G (41), 3-epi-cipadonoid C (42), koetjapin B (21) dan satu senyawa baru golongan limonoid tipe cipadesin (43). Berdasarkan hasil uji bioaktivitas terhadap 8 tirosin kinase reseptor diketahui bahwa inhibisi senyawa cipaferen G (41) adalah sebesar 83%, 3-epi-cipadonoid C (42) 84%, dan koetjapin B (21) 83% ini berarti bahwa senyawa-senyawa tersebut memiliki aktivitas yang lemah terhadap PDGFR-b. Sementara itu, 3-epi-cipadonoid C (42) memiliki aktivitas yang sedang (67%) terhadap InsR, dan senyawa limonoid tipe cipadesin (43) memiliki aktivitas yang lemah (85%) terhadap HER2.