digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Candra Nadi Prabowo
PUBLIC Alice Diniarti

Suhu udara global mengalami peningkatan sekitar 0,15oC - 0,3oC setiap dekade. Peningkatan suhu global tersebut dapat mengakibatkan terjadinya pengurangan potensi air bagi budidaya pertanian, termasuk di Indonesia. Irigasi tetes merupakan irigasi yang bertekanan dan berdebit rendah dengan sistem pemberian air yang diaplikasikan hanya pada daerah di sekitar perakaran tanaman. Penelitian ini melihat dari tiga faktor yaitu hasil biomassa, pertumbuhan, dan neraca massa tanaman dari Sawi Pagoda (Brassica narinosa). Parameter hasil biomassa meliputi berat basah, berat kering, kadar air, dan indeks panen. Parameter pertumbuhan yang dikaji meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan luas kanopi tanaman Sawi Pagoda (Brassica narinosa). Paramter neraca massa meliputi poduktivitas air tanaman dan perhitungan nercara massa tanaman Sawi Pagoda (Brassica narinosa). Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan frekuensi penyiraman sebanyak 1 kali sehari, 2 kali sehari, 5 kali sehari dan 7 kali sehari. Penelitian ini menghasilkan perlakuan frekuensi penyiraman tidak mempengaruhi ketiga faktor tetapi nilai tertinggi pada parameter pertumbuhan tinggi tanaman sebesar 14,8 cm; jumlah daun sebanyak 65 helai; luas kanopi sebesar 472,57 cm2. Lalu pada parameter hasil biomassa berat basah sebesar 129 g; berat kering sebesar 7,1 g; kadar air sebesar 94,14%; dan indeks panen sebesar 0,73. Sedangkan pada parameter neraca massa didapatkan produktivitas air tanaman 37,94 kg/m3; neraca massa salam keadaan setimbang yakni memiliki neraca massa total sebesar 3740,62 g/polybag/produksi; energi input sebesar 25.686,71 kJ/produksi dan energi output fotosintesis sebesar 1.284,34 kJ/produksi, metabolisme sebesar 4.880,47 kJ/produksi dan evapotranspirasi sebesar 6.325,74 kJ/produksi sehingga heatloss dari sistem produksi sebesar 13.196,15 kJ/produksi.