Polipropilena (PP) merupakan salah satu komoditas plastik yang paling
banyak digunakan di seluruh dunia. Selain itu, Polylactic Acid (PLA) merupakan
polimer yang paling umum digunakan sebagai filamen dalam proses Fused
Deposition Modeling (FDM). Maraknya penggunaan kedua jenis polimer tersebut
dapat menghasilkan limbah yang berpotensi menambah permasalahan lingkungan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan tersebut
yaitu dengan mengolah kembali limbah PP dan PLA menjadi filamen 3D printer.
Pada penelitian ini, serpihan limbah PLA dan pelet PP daur ulang dicampur
dengan metode melt blending. Pengujian Melt Flow Rate (MFR) dan pengujian
tarik dilakukan untuk mengidentifikasi sifat alir dan mekanik dari filamen yang
dihasilkan. MFR dari campuran PP/PLA menurun seiring dengan meningkatnya
persentasi PP. Pada proses pembuatan filamen, filamen PP/PLA pada persentase
PP 80, 90, 100 %wt dapat digunakan untuk proses 3D printing dengan rentang
diameter 1,5 – 1,8 mm. Ketiga filamen tersebut dilakukan uji coba 3D printing
menjadi suatu objek tiga dimensi untuk diamati secara visual. Pengamatan visual
menunjukkan cacat yang sama pada setiap komposisi filamen PP/PLA, yaitu
warping, stringing, dan skipped layer. Selain itu, sampel pengujian tarik juga
dibuat menggunakan metode 3D printing yang dicetak pada raster angle 00 dan
900. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa filamen dengan komposisi 90%wt
PP memiliki kekuatan tarik yang paling tinggi baik pada raster angle 00 maupun
900.
Perpustakaan Digital ITB