digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Muhammad Farhan Fadhil Bessari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Farhan Fadhil Bessari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Farhan Fadhil Bessari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Farhan Fadhil Bessari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Farhan Fadhil Bessari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Alumina yang diproduksi dari bijih bauksit untuk masuk kedalam proses Bayer harus memiliki rasio massa Al2O3 dan SiO2 (rasio massa A/S) lebih dari 8 sehingga pada bijih bauksit berkadar rendah perlu dilakukan peningkatan performansi dengan proses flotasi untuk meningkatkan rasio massa A/S. Penelitian ini berupa studi literatur mengenai benefisiasi bijih bauksit dengan metode flotasi langsung dan flotasi kebalikan. Variabel proses yang diulas ialah pengaruh kolektor, pH, depresan, fraksi ukuran, dan dispersan. Dengan parameter evaluasi mengenai recovery dan rasio massa A/S. Pengaruh kolektor pada flotasi langsung terhadap recovery mineral berharga diaspor meningkat pada konsentrasi kolektor 2.10-4 mol/L yang mencapai recovery lebih dari 70% dan recovery mineral pengotor kaolinit dan ilit tidak mengalami peningkatan pada recovery sekitar 30% dan 40%. Sedangkan, pengaruh kolektor pada flotasi kebalikan terhadap recovery mineral diaspor pada konsentrat menurun dengan meningkatnya kolektor dan recovery stagnan pada konsentrasi 4.10-4 mol/L. Recovery dari mineral diaspor stagnan sekitar 40-50% pada konsentrat flotasi kebalikan sehingga untuk meningkatkan recovery konsentrat mineral diaspor dapat menggunakan reagen depresan. Selain itu, pengaruh pH pada flotasi langsung menunjukkan dengan meningkatnya pH, maka recovery mineral diaspor juga meningkat terutama pada pH 7-10 yang mencapai recovery lebih dari 80%. Pengaruh pH pada flotasi kebalikan dengan meningkatnya pH, maka akan meningkatkan recovery dari mineral aluminosilikat pada konsentrat, dimana pH sekitar 5-9 menunjukkan semakin banyaknya mineral diaspor yang ikut terapungkan seiring dengan pengapungan mineral aluminosilikat tanpa menggunakan depresan. Dengan adanya depresan, recovery dari mineral diaspor meningkat dengan peningkatan dosis. Recovery dari mineral diaspor meningkat dan mencapai recovery lebih dari 80% yang ditunjukkan dengan penggunaan depresan. Fraksi ukuran yang efektif untuk proses flotasi bijih bauksit sekitar -74 ?m. Pada percobaan flotasi langsung menggunakan kolektor 4,4-bis (hydroxycarbamoyl) dodecanoic acid (HCDA) dengan dosis 800 g/t, pH 7, dan dispersan sodium hexametaphosphate (SHMP) dengan dosis 30 g/t, maka didapat recovery mineral diaspor sebesar 88,81% dan rasio massa A/S sebesar 8,01. Sedangkan, percobaan flotasi kebalikan menggunakan kolektor quarternary ammonium salts (DTAL) dengan dosis 450 g/t, pada pH 7, dan dispersan SFL dengan dosis 360 g/t menghasilkan recovery mineral diaspor sebesar 86,63% dengan rasio massa antara A/S sebesar 10,83. Oleh karena itu, flotasi kebalikan menjadi metode yang efektif untuk digunakan pada proses flotasi bijih bauksit.