digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Nigel Sylvastro Sacchie Lende
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nigel Sylvastro Sacchie Lende
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nigel Sylvastro Sacchie Lende
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nigel Sylvastro Sacchie Lende
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nigel Sylvastro Sacchie Lende
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Nikel merupakan salah satu logam yang banyak diaplikasikan pada berbagai peralatan. Awalnya produksi nikel dunia sebagian besar masih didominasi oleh bijih sulfida. Produksi nikel dari bijih sulfida mengalami beberapa kesulitan karena menurunnya kadar, laju eksplorasi yang jauh dari permintaan pasar dan temuan nikel sulfida yang jauh lebih kecil dalam beberapa dekade terakhir. Metode benefisiasi yang dapat dilakukan bergantung kepada karakteristik bijih nikel yang diolah. Benefisiasi untuk bijih sulfida dapat dilakukan dengan proses konsentrasi yaitu flotasi dan/atau pemisahan magnetik untuk mendapatkan konsentrat. Pada bijih laterit terdapat perbedaan untuk proses benefisiasi yang dapat dilakukan. Penelitian pengolahan bijih nikel laterit terus dikembangkan sebagai upaya untuk menghasilkan konsentrat nikel dan selanjutnya produksi nikel. Mineralogi yang kompleks pada bijih laterit merupakan suatu tantangan tersendiri untuk dilakukan proses benefisiasi agar berhasil dengan baik. Penelitian studi literatur ini bertujuan untuk mengulas mengenai bijih nikel laterit serta proses benefisiasinya dengan berbagai metode pemisahan fisik. Penelitian studi literatur ini diawali dengan pencarian literatur dari berbagai sumber seperti situs internet, artikel, jurnal dan buku. Sumber literatur yang dicari berkaitan dengan bijih nikel laterit, teori pemisahan fisik dan benefisiasi bijih nikel laterit. Beberapa literatur yang telah didapat kemudian disortir untuk mengeliminasi sumber yang kurang relevan sehingga terkumpul konten yang sesuai topik penelitian. Metode pemisahan fisik untuk benefisiasi yang dibahas pada penelitian ini adalah konsentrasi gravitasi, pemisahan magnetik dan flotasi. Data yang diperoleh dari literatur kemudian dianalisis, dibahas dan dibandingkan dengan teori pada tinjauan pustaka untuk mendapatkan kesimpulan yang menjawab tujuan penelitian. Bijih nikel laterit dapat memiliki mineralogi yang bervariasi, baik dari deposit yang berbeda maupun deposit yang sama, karena perbedaan dalam proses pembentukannya. Berdasarkan mineraloginya bijih nikel laterit dibedakan sebagai oxide deposit (bijih limonite), hydrous mg silicate deposit (bijih saprolite), dan clay silicate deposit. Berdasarkan hasil ulasan, konsentrasi gravitasi untuk nikel laterit dapat dilakukan dengan menggunakan Falcon concentrator untuk menghasilkan konsentrat dengan kadar sebesar 4,2% dari bijih saprolite serta konsentrat dengan kadar sebesar 1,6% dari bijih intermediate. Pengolahan dengan pemisahan magnetik menunjukkan bahwa terdapat fraksi ukuran optimum yang menghasilkan konsentrat dengan kadar tinggi. Peningkatan intensitas medan magnet dapat meningkatkan kadar yang didapatkan dengan perolehan yang lebih rendah. Hasil paling baik didapatkan pada medan magnet 0,4 T yang menghasilkan kadar 3,5% dengan perolehan 75,83%. Kadar konsentrat yang didapatkan dari proses flotasi dapat menurun dengan peningkatan dosis collector. Perolehan yang dihasilkan akan meningkat dengan penambahan dosis collector sampai dengan dosis 1500 g/t yang dapat menghasilkan konsentrat dengan kadar 4,2% dengan perolehan 70%. Pada dosis collector tetap, penambahan depressant dapat menurunkan kadar yang didapatkan. Pada dosis collector tetap, penambahan depressant memiliki dosis optimum sebesar 300 g/t yang dapat memberikan perolehan paling baik di mana dihasilkan konsentrat dengan kadar 1,4% dengan perolehan 43%.