Daerah Prospek Tapunopaka, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara merupakan salah
satu lokasi tambang nikel di Indonesia dengan komoditas endapan nikel laterit.
Nikel merupakan salah satu logam keras yang dibutuhkan dalam berbagai jenis
industri, seperti elektronik, produk kemiliteran, dan otomotif. Endapan nikel laterit
terbentuk dari proses pelapukan, pencucian unsur, laterisasi, dan pengayaan
supergen pada batuan ultramafik.
Endapan nikel laterit dipengaruhi oleh karakteristik batuan dasar dan geomorfologi,
dimana batuan dasar merupakan batuan asal yang belum mengalami pelapukan dan
akan membentuk laterit. Lalu, geomorfologi merupakan bentuk bentang alam yang
berkaitan dengan proses pembentukan laterit. Kegiatan eksplorasi endapan nikel
laterit pada tahun 2000an di daerah penelitian memiliki keterbatasan pada alat
pengeboran, sehingga perlu dilakukan analisis ulang menggunakan alat baru.
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik endapan
nikel laterit, hubungan karakteristik batuan dasar dan geomorfologi terhadap
pengayaan unsur nikel, dan evaluasi metode twinhole drilling di daerah penelitian.
Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis foto inti bor dan geokimia untuk
mengetahui karakteristik endapan nikel laterit, analisis sampel batuan dan
petrografi serta analisis geokimia untuk mengetahui hubungan batuan dasar
terhadap pengayaan unsur nikel, dan analisis geomorfologi dari data lapangan dan
data sekunder (DEM, data geokimia) untuk mengetahui hubungan geomorfologi
terhadap pengayaan unsur nikel. Dalam evaluasi metode twinhole drilling,
dilakukan analisis dengan membandingkan data geokimia dan pemodelan tiga
dimensi untuk mengetahui perubahan volume laterit pada daerah penelitian