digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah Prospek Tapunopaka, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara merupakan salah satu lokasi tambang nikel di Indonesia dengan komoditas endapan nikel laterit. Nikel merupakan salah satu logam keras yang dibutuhkan dalam berbagai jenis industri, seperti elektronik, produk kemiliteran, dan otomotif. Endapan nikel laterit terbentuk dari proses pelapukan, pencucian unsur, laterisasi, dan pengayaan supergen pada batuan ultramafik. Endapan nikel laterit dipengaruhi oleh karakteristik batuan dasar dan geomorfologi, dimana batuan dasar merupakan batuan asal yang belum mengalami pelapukan dan akan membentuk laterit. Lalu, geomorfologi merupakan bentuk bentang alam yang berkaitan dengan proses pembentukan laterit. Kegiatan eksplorasi endapan nikel laterit pada tahun 2000an di daerah penelitian memiliki keterbatasan pada alat pengeboran, sehingga perlu dilakukan analisis ulang menggunakan alat baru. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik endapan nikel laterit, hubungan karakteristik batuan dasar dan geomorfologi terhadap pengayaan unsur nikel, dan evaluasi metode twinhole drilling di daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis foto inti bor dan geokimia untuk mengetahui karakteristik endapan nikel laterit, analisis sampel batuan dan petrografi serta analisis geokimia untuk mengetahui hubungan batuan dasar terhadap pengayaan unsur nikel, dan analisis geomorfologi dari data lapangan dan data sekunder (DEM, data geokimia) untuk mengetahui hubungan geomorfologi terhadap pengayaan unsur nikel. Dalam evaluasi metode twinhole drilling, dilakukan analisis dengan membandingkan data geokimia dan pemodelan tiga dimensi untuk mengetahui perubahan volume laterit pada daerah penelitian