digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia menjadi salah satu negara dari ekspansi global fashion mewah ke pasar-pasar berkembang. Indonesia memiliki individu yang memiliki kekayaan tinggi dalam jumlah besar yang terus meningkat secara stabil, meningkatkan penjualan produk-produk fashion mewah. Industri fashion mewah di Indonesia diprediksi berkembang 7.98% setiap tahunnya. Konsumen-konsumen muda di Indonesia telah menunjukkan potensinya untuk dipikat oleh perusahaan-perusahaan fashion mewah. Selaras dengan pendapatan lebih besar dan paparan fashion mewah yang diperoleh oleh konsumen-konsumen muda di Indonesia, hal ini diprediksi akan selaras dengan meningkatnya nilai-nilai materialisme. Nilai-nilai materialisme telah terbukti dengan positif mempengaruhi konsumsi merek mewah di beberapa negara dan terdiri dari pengakuan sosial, penampilan menarik, kesuksesan finansial, pendefinisian kesuksesan, pemusatan perolehan dan pengejaran kebahagiaan. Akan tetapi, belum jelas apakah nilai-nilai materialisme juga berpengaruh terhadap konsumen-konsumen fashion mewah muda di Indonesia. Riset ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi variabel dari nilai-nilai materialisme yang dengan positif mempengaruhi niat pembelian dan memberikan rekomendasi yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan fashion mewah untuk menghasilkan strategi pemasaran yang lebih kuat. Metode kuantitatif menggunakan kuesioner daring digunakan dengan teknik judgemental sampling. Data yang dikumpulkan dari 317 responden dites menggunakan PLS-SEM. Hasil temuan riset menunjukkan bahwa variabel berpengaruh dari nilai-nilai materialisme yang secara positif mempengaruhi keterlibatan merek dalam konsep diri dan memiliki efek positif tidak langsung terhadap niat pembelian dari efek terkuat ke terlemah adalah pemusatan perolehan, penampilan menarik, pengejaran kebahagiaan dan pengakuan sosial. Rekomendasi yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan fashion mewah adalah merancang iklan dan kampanye yang dapat membawa perasaan konsumen terkait variabel dari nilai-nilai materialisme yang berpengaruh tersebut.