Perpustakaan Digital ITB

Penelitian ini mengkaji pengaruh elemen penceritaan berbasis digital terhadap niat pembelian melalui respons emosional dengan transportasi naratif sebagai moderator pada industri parfum lokal Indonesia. Dalam era digitalisasi dimana dominasi Instagram mengubah pemasaran parfum, merek lokal menghadapi tantangan menciptakan koneksi tanpa melibatkan konsumen dalam mencium produk secara langsung. Penelitian kuantitatif ini menggunakan purposive sampling terhadap 435 konsumen Indonesia berusia 18-35 tahun. Data dikumpulkan melalui kuesioner online dan dianalisis menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil menunjukkan bahwa tiga dari empat elemen penceritaan berbasis digital berpengaruh signifikan terhadap respons emosional: referensi diri (T-statistik = 4.976), ketajaman deskripsi (T-statistik = 4.884), dan interaktivitas (T-statistik = 4.272). Namun, hiburan tidak menunjukkan pengaruh signifikan (P-value = 0.094). Respons emosional terbukti sebagai mediator kuat dalam mempengaruhi niat beli dengan ukuran efek terbesar (F2 = 0.447). Untuk efek moderasi, transportasi naratif hanya memperkuat hubungan interaktivitas-respons emosional (P-value = 0.047) namun tidak signifikan untuk elemen lainnya. Temuan ini menunjukkan bahwa konsumen Indonesia, khususnya Generasi Z dan Milenial awal, memproses penceritaan berbasis digital melalui jalur emosional langsung dan lebih responsif terhadap konten autentik dan bermakna.. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman teoritis efektivitas penceritaan berbasis digital dalam konteks produk sensori dan memberikan wawasan tentang perilaku konsumen digital Indonesia dalam industri parfum.