Zebstore merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang departemen Retail
Business Distribution menghadapi serangkaian permasalahan bisnis antara lain kinerja
perusahaan terutama dalam pendapatan yang cenderung mengalami penurunan pada tahun
2020, kurangnya penggunaan teknologi, kurangnya kompetensi dan pendidikan karaywan
yang kurang tinggi, serta operasional yang kurang bersinergi. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, knowledge management perlu diaplikasikan sebagai upaya dalam
meningkatkan kinerja perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan
pengetahuan yang menjadi prioritas dalam membuat tujuan knowledge management,
merekomendasikan rancangan strategi Knowledge Management (KM) dan mengajukan
rencana proyek knowledge management. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
mix method yaitu menggabungkan pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif dilakukan dengan melakukan survey untuk mengukur KM Maturity.
Selanjutnya data temuan penelitian dianalisis menggunakan fish bone diagram dan
ditentukan KM Maturity Gaps yang harus dipenuhi untuk meningkatkan penerapan
Knowledge Management (KM). Penelitian kualitatif dilakukan dengang melakukan
wawancara untuk mengetahui praktik Knowledge Management (KM) yang saat ini
dijalankan sesuai dengan tantangan yang dihadapi perusahaan, selanjutnya dilakukan desk
study dengan melakukan observasi mengenai transformasi strategic yang telah dilakukan
sesuai dengan uraian tugas, aktivitas sehari hari dan juga Key Performance Indicator (KPI)
untuk memperkaya informasi dan meningkatkan akurasi analisis dalam menilai
permasalahan bisnis.
Temuan penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata total dari semua kategori Knowledge
Management adalah 154.58 sehingga KM maturity Zebstore termasuk ke dalam kategori
“refinement” artinya Zebstore telah menerapkan aktivitas dan proses KM tetapi perlu
evaluasi terus menerus untuk beberapa celah untuk meningkatkan proses dan mencapai
tujuan tim dan tujuan strategis organisasi. Terdapat beberapa gap atau celah yang harus
diprioritaskan untuk diperbaiki dalam KM Framework antara lain belum ada KM Manager
dan KM belum menjadi bagian dari KPI, belum ada platform formal sehingga yang
mendokumentasikan knowledge sehingga knowledge yang dibagikan masih kurang akurat
dan reliabel, belum ada evaluasi bisnis proses secara rutin, belum ada regulasi terkait KM,
paltform IT yang digunakan masih sulit diakses, belum ada alokasi anggaran khusus untuk
program KM, belum adanya kerjasama tim lintas unit secara formal untuk mengatasi
tantangan dalam proses bisnis, dan realisasi perencanaan dan roadmap KM belum
dilakukan secara optimal. Untuk mengatasi gap-gap dalam penerapan KM tersebut, perlu
dibuat program inisiatif antara lain mengembangkan deskripsi pekerjaan tambahan untuk
KM, memodifikasi KPI yang dihubungkan dengan KM, merancang proses rewarding,
membuat KM Score Card, melakukan evaluasi rutin, menyediakan alat tambahan,
mengembangkan Knowledge Café, membangun fitur tambahan pada software Zeb Store,
membuat jadwal untuk knowledge sharing session secara formal dan membuat rencana
anggaran untuk penerapan KM.
Perpustakaan Digital ITB