digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Zebstore merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang departemen Retail Business Distribution menghadapi serangkaian permasalahan bisnis antara lain kinerja perusahaan terutama dalam pendapatan yang cenderung mengalami penurunan pada tahun 2020, kurangnya penggunaan teknologi, kurangnya kompetensi dan pendidikan karaywan yang kurang tinggi, serta operasional yang kurang bersinergi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, knowledge management perlu diaplikasikan sebagai upaya dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengetahuan yang menjadi prioritas dalam membuat tujuan knowledge management, merekomendasikan rancangan strategi Knowledge Management (KM) dan mengajukan rencana proyek knowledge management. Penelitian ini menggunakan metode penelitian mix method yaitu menggabungkan pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan melakukan survey untuk mengukur KM Maturity. Selanjutnya data temuan penelitian dianalisis menggunakan fish bone diagram dan ditentukan KM Maturity Gaps yang harus dipenuhi untuk meningkatkan penerapan Knowledge Management (KM). Penelitian kualitatif dilakukan dengang melakukan wawancara untuk mengetahui praktik Knowledge Management (KM) yang saat ini dijalankan sesuai dengan tantangan yang dihadapi perusahaan, selanjutnya dilakukan desk study dengan melakukan observasi mengenai transformasi strategic yang telah dilakukan sesuai dengan uraian tugas, aktivitas sehari hari dan juga Key Performance Indicator (KPI) untuk memperkaya informasi dan meningkatkan akurasi analisis dalam menilai permasalahan bisnis. Temuan penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata total dari semua kategori Knowledge Management adalah 154.58 sehingga KM maturity Zebstore termasuk ke dalam kategori “refinement” artinya Zebstore telah menerapkan aktivitas dan proses KM tetapi perlu evaluasi terus menerus untuk beberapa celah untuk meningkatkan proses dan mencapai tujuan tim dan tujuan strategis organisasi. Terdapat beberapa gap atau celah yang harus diprioritaskan untuk diperbaiki dalam KM Framework antara lain belum ada KM Manager dan KM belum menjadi bagian dari KPI, belum ada platform formal sehingga yang mendokumentasikan knowledge sehingga knowledge yang dibagikan masih kurang akurat dan reliabel, belum ada evaluasi bisnis proses secara rutin, belum ada regulasi terkait KM, paltform IT yang digunakan masih sulit diakses, belum ada alokasi anggaran khusus untuk program KM, belum adanya kerjasama tim lintas unit secara formal untuk mengatasi tantangan dalam proses bisnis, dan realisasi perencanaan dan roadmap KM belum dilakukan secara optimal. Untuk mengatasi gap-gap dalam penerapan KM tersebut, perlu dibuat program inisiatif antara lain mengembangkan deskripsi pekerjaan tambahan untuk KM, memodifikasi KPI yang dihubungkan dengan KM, merancang proses rewarding, membuat KM Score Card, melakukan evaluasi rutin, menyediakan alat tambahan, mengembangkan Knowledge Café, membangun fitur tambahan pada software Zeb Store, membuat jadwal untuk knowledge sharing session secara formal dan membuat rencana anggaran untuk penerapan KM.