Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 ternyata menumbuhkan minat dan
partisipasi yang tinggi masyarakat Indonesia dalam berinvestasi. Jumlah investor reksa dana
hingga akhir tahun 2020 tercatat mengalami peningkatan sebesar 78.38% bila dibandingkan
dengan tahun 2019. Saat ini sudah ada lebih dari 3 juta masyarakat Indonesia yang beriventasi
reksa dana sejak industri ini hadir puluhan tahun yang lalu. Agen penjualan reksa dana (APERD)
berbasis teknologi dan perusahaan financial technology merupakan salah satu pendorong utama
meningkatnya partisipasi masyarakat dalam berinvestasi.
PT. RSZ adalah salah satu APERD yang resmi beroperasi di Indonesia sejak tahun 2018 dengan
meluncurkan produk berbasis aplikasi dan website. RSZ menawarkan berbagai jenis produk reksa
dana, seperti reksa dana syariah, obligasi, pasar uang, dan indeks. Investor dapat berinvestasi di
produk-produk tersebut dengan harga yang tejangkau karena salah satu keunggulan yang
ditawarkan oleh RSZ adalah investasi receh, di mana produk dapat dibeli mulai dari harga Rp
10.000. Namun, setelah kurang lebih 3 tahun di industri reksa dana, tingkat kesadaran merek dari
RSZ masih rendah bila dibandingkan dengan kompetitor yang memiliki usia relatif sama. Salah
satu dampak dari rendahnya kesadaran merek tersebut adalah tidak tercapainya target investor di
tahun 2020.
Penelitian ini menggunakan pemasaran digital sebagai variabel bebas dan kesadaran merek sebagai
variabel terikat dengan menggunakan model analisis regresi sederhana. Analisis lingkungan
internal menggunakan analisis STP (Segmentation, Targeting, Positioning) dan Marketing Mix
7P. Analisis lingkungan eksternal menggunakan kerangka PEST, Porter 5 Forces, analisis
kompetitor, dan penelitian konsumen. Hasil analisis menyimpulkan bahwa rendahnya kesadaran
merek PT. RSZ disebabkan oleh faktor persaingan yang ketat, kebiasaan masyarakat, produk yang
kurang menarik, dan aktivitas promosi yang belum optimal. Usulan strategi untuk meningkatkan
kesadaran merek yaitu pemasaran digital yang mengandalkan search engine optimization (SEO),
online public relations, affiliate and co-marketing, dan social media marketing.
Perpustakaan Digital ITB