digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER La Ode Aswandi
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 La Ode Aswandi
PUBLIC Resti Andriani

BAB 2 La Ode Aswandi
PUBLIC Resti Andriani

BAB 3 La Ode Aswandi
PUBLIC Resti Andriani

BAB 4 La Ode Aswandi
PUBLIC Resti Andriani

BAB 5 La Ode Aswandi
PUBLIC Resti Andriani

BAB 6 La Ode Aswandi
PUBLIC Resti Andriani

PUSTAKA La Ode Aswandi
PUBLIC Resti Andriani

Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan daerah dengan sumberdaya nikel yang cukup besar, pertambangan nikel telah banyak memberikan manfaat sosial ekonomi bagi daerah, baik itu manfaat langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan perhitungan dengan metode Extended Cost Benefit Analysis (CBA), pada usaha penambangan nikel, perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomi dengan nilai Net Present Value (NPV) sebesar USD 127.523.432, dan nilai Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1,37. Sedangkan dari sisi daerah usaha penambangan nikel akan memberikan manfaat dengan nilai NPV USD 18.240.246, dan nilai BCR 5,98. Pada usaha pengolahan nikel dengan umur produksi 20 tahun, perusahaan akan mendapatkan manfaat dengan nilai NPV sebesar USD 210.324.423, dengan nilai BCR 1,22. Sedangkan daerah akan memperoleh manfaat bersih sebesar USD 39.948.971, dengan nilai BCR 6,19. Berdasarkan model analisis Net Social Gain (NSG) pada harga berlaku, manfaat sosial bersih usaha penambangan nikel terhadap Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebesar USD 4.482.688, rata-rata setiap tahunnya dalam 8 tahun umur tambang, dengan nilai Net Gain Coefficient (NGC) sebesar 6,19%, sedangkan usaha pengolahan nikel akan memberikan manfaat sosial bersih sebesar USD 47.010.028, rata-rata setiap tahunnya selama 20 tahun umur produksi, dengan nilai NGC sebesar 42,36%. Sektor pertambangan nikel maupun industri pengolahan ferronikel mempunyai efek pengganda (multiplier) dan angka keterkaitan hulu-hilir yang relatif rendah dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya. Efisiensi sosial ekonomi yang digambarkan oleh besaran benefit cost ratio (BCR) pada usaha pengolahan nikel (6,19) lebih besar dibandingkan dengan usaha penambangan nikel (5,98). Secara keseluruhan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat keterkaitan antara efisiensi sosial ekonomi – efisiensi ekonomi – efisiensi sosial, bahwa industri pertambangan nikel di Provinsi Sulawesi Tenggara dapat memberikan efisiensi sosial ekonomi, efisiensi sosial, dan efisiensi ekonomi yang terus meningkat bagi pembangunan daerah, dan diharapkan mendukung pula program pembangunan nasional.