ABSTRAK Fakhrian Hanif Tejo Baskoro
PUBLIC Yati Rochayati COVER Fakhrian Hanif Tejo Baskoro
PUBLIC Yati Rochayati BAB 1 Fakhrian Hanif Tejo Baskoro
PUBLIC Yati Rochayati BAB 2 Fakhrian Hanif Tejo Baskoro
PUBLIC Yati Rochayati BAB 3 Fakhrian Hanif Tejo Baskoro
PUBLIC Yati Rochayati BAB 4 Fakhrian Hanif Tejo Baskoro
PUBLIC Yati Rochayati BAB 5 Fakhrian Hanif Tejo Baskoro
PUBLIC Yati Rochayati PUSTAKA Fakhrian Hanif Tejo Baskoro
PUBLIC Yati Rochayati
Peningkatan kebutuhan energi secara umum mendorong perkembangan perangkat
penyimpanan energi dengan kapasitas energi tinggi serta mampu mengalirkannya
dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat. Superkapasitor merupakan salah
satu perangkat penyimpanan energi dengan prinsip penyimpanan muatan di
permukaan yang mampu memberikan rapat daya yang jauh lebih besar
dibandingkan baterai dan kestabilan siklus yang lebih baik. Pseudokapasitor,
sebagai salah satu jenis superkapasitor, memanfaatkan prinsip reaksi redoks
permukaan yang mampu memberikan kapasitansi yang lebih baik. Salah satu kelas
material yang memiliki prinsip pseudokapasitor adalah logam transisi sulfida yang
memiliki aktivitas redoks dan kestabilan reaksi yang tinggi, dengan nikel sulfida
sebagai salah satu contoh material yang mampu mencapai kapasitansi tinggi. Di sisi
lain, baterai ion Zink merupakan teknologi baterai yang berkembang akhir-akhir ini
sebagai teknologi baterai yang lebih murah dan ramah lingkungan dimana logam
transisi sulfida menjadi salah satu material yang sesuai untuk diaplikasikan sebagai
katodenya. Sayangnya, konduktivitas material dengan penyimpanan berbasis
redoks masih tergolong rendah sehingga performa kapasitansinya cenderung
menurun pada arus tinggi dan jumlah siklus yang banyak. Nanostrukturisasi dan
penambahan material konduktif diyakini mampu memperbaiki performa
pseudokapasitor.
Pada penelitian ini, material nikel sulfida sebagai pseudokapasitor dikompositkan
dengan Carbon nanotube (CNT) menggunakan metode hot-injection untuk
menunjukkan secara eksperimen pengaruh penambahan material konduktif dalam
meningkatkan performa pseudokapasitor. Langkah pertama yang dilakukan adalah
melakukan sintesis nikel sulfida tanpa penambahan CNT dan diinvestigasi struktur
kristal dan sifat elektrokimianya. Hasil karakterisasi X-ray Diffraction (XRD)
menunjukkan pembentukan fase campuran Ni3S2 dan NiO. Adapun hasil
karakterisasi Cyclic Voltammetry (CV) dari sampel nikel sulfida yang dideposisi
sebagai elektrode superkapasitor dan diukur dengan susunan three-electrode
menunjukkan adanya reaksi redoks pada proses elektrokimia yang terjadi dan
membuktikan sifat pseudokapasitansi pada nikel sulfida. Berdasarkan hasil karakterisasi Galvanostatic Charge-Discharge (GCD), diperoleh kapasitansi
sampel nikel sulfida sebesar 794,06 F/g.
Selanjutnya kami menambahkan CNT pada proses sintesis yang serupa dengan
komposisi 10, 20, dan 30wt% untuk mengetahui komposisi optimal dari CNT yang
kemudian dideposisi sebagai elektrode dan diuji pada susunan three-electrode.
Hasil karakterisasi CV masih memperlihatkan adanya puncak redoks yang
menunjukkan masih adanya kontribusi pseudokapasitansi pada sampel komposit
NiS/CNT. Kemudian karakterisasi GCD menunjukkan bahwa komposisi NiS/CNT
20wt% menunjukkan waktu charging-discharging yang meningkat dan melalui
perhitungan kapasitansi dibuktikan bahwa sampel tersebut memiliki kapasitansi
yang paling tinggi di angka 1249,90 F/g dengan kestabilan siklus sebesar 94,14%
pada rapat arus 3 A/g dan 1500 siklus. Karakterisasi EIS menunjukkan peningkatan
kemudahan transfer muatan pada elektrode NiS seiring dengan penambahan CNT
sebagai material konduktif. Sampel NiS/CNT 20wt% sebagai sampel dengan
performa terbaik kemudian diuji bentuk strukturnya. Hasil karakterisasi XRD
menunjukkan keterlibatan karbon yang berasal dari CNT pada sampel, dibuktikan
dengan kemunculan puncak (002) yang berasal dari karbon di samping puncak
lainnya yang berpadanan dengan puncak Ni3S2 dan NiO. Adapun karakterisasi SEM
menunjukkan bahwa sampel ini memiliki morfologi permukaan berbentuk corallike tak beraturan dengan dekorasi CNT pada sebagian permukaannya. Sebagai
baterai ion Zink, katode NiS/CNT 20wt% ini mampu mencapai kapasitas spesifik
sebesar 132,68 mAh/g, dengan rapat energi 204,20 Wh/kg pada rapat daya 1,89
W/kg.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa pemberian
CNT secara umum mampu meningkatkan performa dari pseudokapasitor nikel
sulfida. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai kapasitansi yang diperoleh
dengan peningkatan optimal dicapai oleh sampel NiS/CNT 20wt%. Sampel ini juga
terbukti mampu diaplikasikan sebagai elektrode baterai ion Zink. Penelitian ini
dapat dikembangkan lebih lanjut dengan meinvestigasi mekanisme reaksi dengan
karakterisasi yang lebih mutakhir serta mengembangkan sistem superkapasitor dan
baterai ion Zink menjadi bentuk yang lebih aplikatif.