digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dicky Septiana
PUBLIC yana mulyana

COVER Dicky Septiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Dicky Septiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Dicky Septiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Dicky Septiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Dicky Septiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Dicky Septiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang termasuk golongan fenolik dengan kerangka struktur C6-C3-C6 yang sering ditemukan dalam tumbuhan. Senyawa flavonoid memiliki potensi sebagai obat golongan inhibitor enzim ?-glukosidase yang merupakan salah satu mekanisme terkait terapi diabetes melitus. Hiperglikemia menunjukkan kondisi diabetes melitus yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Enzim ?-glukosidase merupakan enzim yang dapat memecah pati dan disakarida yang berujung pada pelepasan glukosa. Peningkatan pelepasan glukosa pada saluran cerna memicu peningkatan gula darah. Oleh karena itu, penghambatan enzim ?-glukosidase berpotensi untuk menurunkan kadar gula darah. Beberapa isolat tumbuhan yang diketahui mengandung flavonoid memiliki aktivitas penurunan gula darah. Akarbosa termasuk obat golongan obat inhibitor enzim ?- glukosidase sehingga dapat menurunkan kadar gula darah. Akarbosa digunakan sebagai kontrol positif dalam penelitian terhadap senyawa flavonoid yang berpotensi memiliki aktivitas inhibisi enzim ?- glukosidase. Aktivitas inhibisi dilihat dengan membandingkan nilai AR (Aktivitas Relatif) yang dikaitkan dengan struktur flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan subgolongan flavon, flavonol, dan isoflavon memiliki potensi sebagai inhibitor enzim ?-glukosidase. Senyawa subgolongan flavon yang memiliki aktivitas kuat yaitu senyawa apigenin, luteolin, baikalein, krisin, diosmetin, hispidulin, pilloin, oroksilosida, isoviteksin-40-metil eter, isoviteksin, hipolaetin-5-O-b-D-glukuronopiranosa, dan akasetin-6-C-(600-asetil-b-D-glukopiranosa)-8-C-a-L-arabinopiranosa. Senyawa subgolongan flavonol dengan aktivitas kuat yaitu kuersetin, fisetin, kaempferol, morin, hiperin, isokuersetin, kaempferol-3- O-rutinosida, dan rutin. Senyawa subgolongan isoflavon dengan aktivitas kuat yaitu daidzein, biokanin, formononetin, daidzin, kalikosin, genistein, dan tektorigenin. Perbedaan hasil aktivitas dipengaruhi oleh hidroksilasi, metoksilasi, dan glikosilasi dari struktur senyawa flavonoid.