Perubahan iklim atau biasa disebut climate change merupakan isu global yang
sedang ramai menjadi sorotan berbagai ahli di dunia. Perubahan iklim merupakan
fenomena global yang dipicu dengan adanya pemanasan global akibat adanya
kenaikan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer. Memahami dampak
perubahan iklim terhadap berbagai sektor di Indonesia, pemerintah Indonesia
merespon melalui berbagai kebijakan yang dituangkan dalam Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah. Dalam penyusunan langkah-langkah kebijakan tersebut
tentunya ketersediaan data iklim menjadi parameter yang sangat diperlukan dalam
penilaian dampak perubahan iklim sebagai langkah awal dalam penyusunan
langkah-langkah adaptasi.
Informasi iklim memegang peranan vital dalam identifikasi dampak perubahan
iklim global terhadap kondisi iklim suatu daerah. Informasi iklim dipergunakan
untuk proyeksi kondisi iklim masa depan dan penyusunan skenario perubahan
iklim. Hasil telaah menunjukkan ketersediaan dan kemudahan akses terhadap data
hasil pengamatan iklim masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu mendapat
perhatian [1].
Dalam tugas akhir ini diajukan suatu sistem komunikasi radio untuk memenuhi
ketersediaan informasi data iklim maupun data sensor Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terutama untuk daerah yang belum tercakupi
layanan jaringan seluler, sehingga availability data sensor dapat meningkat. Sistem
komunikasi ini menggunakan spektrum frekuensi 433 MHz yang pada tahun 2021
ini direncanakan menjadi bagian Low Power Wide Area (LPWA).