digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Worldbuilding merupakan aspek penting dalam penulisan kreatif. Namun, perhatian terhadap studi worldbuilding masih kurang jika dibandingkan dengan karakter dan naratif. Melibatkan proses worldbuilding, tidak hanya membantu audiens memahami setting tempat pada cerita, tetapi juga merasakan keberadaan dalam dunia yang dibangun, menciptakan resonansi emosional, nostalgia, serta keterhubungan yang kuat. Mengintegrasikan elemen-elemen yang dikenal dan dekat dengan audiens, salah satunya unsur budaya, memainkan peran besar dalam membentuk keterhubungan dengan dunia yang dibangun. Keunikan budaya Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dapat menjadi inspirasi untuk animasi kedaerahan yang tetap relevan secara global. Penelitian akan dikaitan dengan serial animasi Puyu to The Rescue yang menunjukkan kekurangan dalam worldbuilding. Mengintegrasikan latar belakang budaya, yang telah dipilih yaitu Bali, dapat meningkatkan kedalaman dan spesifikasinya. Proses pembuatan worldbuilding melibatkan beragam pendekatan dan metode, yang masing-masing kreator memiliki cara uniknya dalam mengadaptasi elemen budaya dengan tujuan menciptakan dunia yang nyata. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui metode dan proses yang paling efektif dalam mengimplementasikan budaya Bali ke dalam struktur dan unsur worldbuilding. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode double diamond. Pengumpulan data pendahuluan melibatkan studi literatur, studi komparasi, observasi, dan wawancara. Hasil analisis menunjukkan dua pendekatan dalam membangun dunia nyata dengan mengadaptasi budaya. Namun, untuk merancang worldbuilding berbasis budaya Bali, diperlukan kreasi agar implementasinya tidak hanya terasa nyata tetapi juga dapat menciptakan nuansa yang autentik. Tanpa inovasi, narasi hanya akan terbatas pada dunia nyata, dan pembangunan dunia tidak akan terjadi. Oleh karena itu, dapat dilakukan dengan mengadopsi dua pendekatan metode adaptasi tersebut, yaitu meniru lokasi nyata untuk memberikan ruang fisik peristiwa dalam cerita dan menarik suasana, esensi, dan warna mood yang mencerminkan keunikan dari lokasi tersebut.