digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nancy Yusnita Nugroho
PUBLIC Sandy Nugraha

Keberadaan gedung-gedung apartemen di kawasan kota mempengaruhi berbagai aspek lingkungan fisik. Lingkungan termal di sekitar gedung apartemen merupakan salah satu aspek penting lingkungan fisik karena kondisinya berpengaruh langsung dan tidak langsung pada bangunan dan manusia di sekitarnya. Gedung-gedung apartemen tersebut, pada umumnya, berukuran besar sehingga membayangi sinar matahari dan angin. Karakteristik fisik gedung apartemen yang dikaji meliputi aspek komposisi massa, konfigurasi bentuk, jenis dan sifat material, dan konteks tapaknya. Kajian dilakukan di Kota Bandung yang berlingkungan termal sejuk. Kondisi alami tersebut harus dipertimbangkan dalam merancang lingkungan fisik yang berkearifan lokal, sehingga dapat menjaga kualitas termal alaminya. Penelitian dilakukan pada enam gedung apartemen di Bandung yang berlokasi pada zona elevasi tinggi (750-1150 m dpl) dan rendah (675-750 m dpl). Pada masingmasing zona dipilih gedung apartemen yang berbentuk linier klaster tidak sejajar, linier sejajar, dan inner courtyard. Pengambilan data termal dan data fisik gedung (jenis material, dimensi, vegetasi dll) dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran lapangan. Informasi pengaruh gedung pada lingkungan sekitar diperoleh melalui simulasi digital menggunakan software Ansys Fluent untuk memperlihatkan efek pembayangan, dan pergerakan udara di sekitar bangunan. Hasil analisis menunjukkan bahwa gedung apartemen masa jamak dengan komposisi sejajar dan searah angin, menyebabkan percepatan dan turbulensi aliran udara yang jauh melebihi standar kenyamanan termal. Kondisi tersebut mempengaruhi aktivitas penghuni apartemen dan masyarakat sekitarnya. Gedung yang memiliki konfigurasi bentuk dengan rasio luas selubung berbanding volume bangunan yang kecil dan gedung berbentuk pipih dengan komposisi saling membayangi menerima sedikit paparan radiasi matahari sehingga sedikit pengaruhnya pada pemanasan lingkungan. Penggunaan material yang rendah serapan kalornya, penerapan sistem pembayangan vegetasi pada tapak dan lingkungan sekitar, serta pemanfaatan angin harus diterapkan bersamaan untuk memperoleh pendinginan bangunan. Kontur tapak dan keberadaan bentuk koridor pada jalan, atau sungai juga merupakan faktor penting yang berpengaruh pada kualitas lingkungan termal di sekitar bangunan apartemen.