digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sistem fenton merupakan salah satu metode pengolahan air limbah yang memiliki efektifitas degradasi tinggi terhadap zat warna yang tergolong dalam senyawa bandel. Katalis fenton yang terbuat dari proses gerinda material St37 memiliki bentuk spherical dengan struktur core-shell, dimana bagian dalamnya mengandung Fe dan permukaan luarnya merupakan oksida Fe. Akan tetapi kekurangan utama dari katalis yang dihasilkan adalah terjadinya peluruhan selama proses reaksi. Hal ini membuat katalis tidak bisa digunakan secara berulang. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan membentuk sistem katalis bimetalik. Menggabungkan katalis berbasis Fe yang berstruktur core-shell dengan unsur logam lain yaitu Cu. Cu tidak hanya berfungsi sebagai lapisan pelindung yang bisa meminimalisir peluruhan katalis tetapi juga bertindak sebagai katalis dan saling bersinergi dengan Fe dalam mendegradasi Berdasarkan analisis diketahui bahwa perkiraan temperatur grinding spark berada pada rentang 1195-1435°C, yang masuk pada rentang temperatur leleh dari material St37. Selain itu berdasarkan analisis SEM-EDS dan XRD, teridentifikasi adanya deposit Cu/Cu2O yang terbentuk dan menempel pada permukaan pada tiap variasi konsentrasi larutan. Kandungan Cu semakin meningkat seiring meningkatnya konsentrasi CuSO4 seiring dengan menurunnya kandungan Fe dalam partikel. Sampel serbuk yang telah dicelupkan ke dalam 100 mM CuSO4 merupakan sampel dengan kemampuan degradasi paling optimum.