Sistem fenton merupakan salah satu metode pengolahan air limbah yang
memiliki efektifitas degradasi tinggi terhadap zat warna yang tergolong dalam
senyawa bandel. Katalis fenton yang terbuat dari proses gerinda material St37
memiliki bentuk spherical dengan struktur core-shell, dimana bagian dalamnya
mengandung Fe dan permukaan luarnya merupakan oksida Fe. Akan tetapi
kekurangan utama dari katalis yang dihasilkan adalah terjadinya peluruhan selama
proses reaksi. Hal ini membuat katalis tidak bisa digunakan secara berulang.
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan
membentuk sistem katalis bimetalik. Menggabungkan katalis berbasis Fe yang
berstruktur core-shell dengan unsur logam lain yaitu Cu. Cu tidak hanya berfungsi
sebagai lapisan pelindung yang bisa meminimalisir peluruhan katalis tetapi juga
bertindak sebagai katalis dan saling bersinergi dengan Fe dalam mendegradasi
Berdasarkan analisis diketahui bahwa perkiraan temperatur grinding spark
berada pada rentang 1195-1435°C, yang masuk pada rentang temperatur leleh dari
material St37. Selain itu berdasarkan analisis SEM-EDS dan XRD, teridentifikasi
adanya deposit Cu/Cu2O yang terbentuk dan menempel pada permukaan pada tiap
variasi konsentrasi larutan. Kandungan Cu semakin meningkat seiring
meningkatnya konsentrasi CuSO4 seiring dengan menurunnya kandungan Fe
dalam partikel. Sampel serbuk yang telah dicelupkan ke dalam 100 mM CuSO4
merupakan sampel dengan kemampuan degradasi paling optimum.
Perpustakaan Digital ITB