digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

FITRIA NUR AISYAH - abstrak
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Fitria Nur Aisyah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Fitria Nur Aisyah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Fitria Nur Aisyah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Fitria Nur Aisyah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Fitria Nur Aisyah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Fitria Nur Aisyah
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Fitria Nur Aisyah
PUBLIC Alice Diniarti

Kabupaten Sumedang merupakan salah satu kabupaten penghasil kopi robusta di Jawa Barat. Tesis ini mengambil studi kasus pada Kelompok Tani Gunung Susuru, Desa Kaduwulung, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang. Kelompok yang menghasilkan brand kopi bernama kopi kadiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis risiko pada rantai pasok kopi kadiran, menilai risiko pada setiap aktor rantai pasok kopi kadiran, dan menentukan strategi mitigasi risiko pada rantai pasok kopi kadiran. Metode yang digunakan untuk analisis identifikasi rantai pasok kopi kadiran dilakukan dengan metode pendekatan APO (Asian Productivity Organization) kemudian analisis identifikasi risiko menggunakan pendekatan SCOR (Supply Chain Operation References) dan dianalisis penilaian risiko menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Hasil dari penilaian risiko adalah prioritas risiko yang dinilai berdasarkan tingkat severity, occurance dan detection sehingga dihasilkan nilai RPN (Risk Priority Number). Dilanjutkan dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk mencari strategi mitigasi risiko pada rantai pasok kopi robusta. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 11 risiko pada setiap aktor rantai pasok kopi kadiran. Hasil risiko tertinggi yang dihadapi aktor petani pengolah adalah kapasitas produksi terbatas dengan nilai RPN 192, risiko tertinggi yang dihadapi aktor distributor adalah persaingan antar produk dengan nilai RPN 210, dan risiko tertinggi yang dihadapi pada aktor kedai kopi adalah daya beli konsumen menurun dengan nilai RPN 168. Berdasarkan hasil perhitungan AHP, bobot kepentingan petani pengolah memperoleh nilai tertinggi sebesar 0,482 yang berarti bahwa aktor tersebut berperan penting dalam rantai pasok kopi kadiran. Strategi dalam memitigasi risiko tersebut adalah penerapan prosedur SOP dan GAP secara terpadu (0,451) untuk aktor petani pengolah, menetapkan sistem pemasaran terpadu (0,495) untuk aktor distributor dan menggencarkan promosi penjualan di media social dan marketplace (0,688) untuk aktor kedai kopi. Strategi tersebut dianggap sebagai strategi yang paling tepat untuk memitigasi risiko pada rantai pasok kopi robusta.