digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gedung perkantoran dan rumah tinggal merupakah salah satu sektor yang mengkonsumsi banyak energi. Namun, kedua tipe bangunan ini juga memiliki potensi tinggi jika pola konsumsi energinya ingin ditekan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai penggunaan energi yang efektif. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan biaya yang murah dan efektif adalah dengan mengatur perilaku pengguna tiap bangunan itu sendiri. Penelitian ini berfokus pada tiga hal, yaitu nilai, kesadaran, dan perilaku. Nilai yang dipegang oleh seseorang, dan kesadarannya mengenai penghematan energi diasumsikan memberi dampak terhadap perilaku lingkungan yang ditunjukkan ataupun dilakukan pada kegiatannya seharihari. Perilaku lingkungan dan penghematan energi yang ditunjukkan seseorang pada rumah tinggal dan kantor juga diasumsikan akan berbeda, hal ini disebabkan oleh perbedaan motivasi saat melakukan perilaku tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan perilaku penghematan energi yang ditunjukkan oleh individu di rumah dan kantor. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, dan menggunakan metode campuran (mixmethod). Data pada tahap penelitian pertama dikumpulkan menggunakan kuesioner daring ter- buka (open-ended ) dan dianalisis dengan metode content analysis, analisis distribusi, dan korespondensi. Data pada penelitian tahap ke-dua dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner daring tertutup (close-ended ) dan dianalisis dengan metode analisis faktor (factor analysis) dan analisis korelasi multivariat (multivariate correlation analysis). Dari hasil penelitian ditemukan hubungan antara nilai, kesadaran, dan perilaku. Pada hunian, ada 3 variabel laten nilai yang dominan muncul, yaitu ‘Keberlanjutan’. ‘Mengendalikan Alam’, dan ‘Kewaspadaan’. Pada variabel laten kesadaran, ada 3 yang muncul secara dominan, yaitu ‘Finansial’, ‘Keterbiasaan’, dan ‘Wawasan Energi’. Kedua variabel tersebut mempengaruhi 3 variabel laten perilaku, yaitu ‘Pemanfaatan Alam’, ‘Penghematan Listrik’, dan ‘Pembatasan Penggunaan’. Sedangkan pada kantor, ada 2 variabel laten nilai yang muncul, yaitu ‘Keberlanjutan’dan ‘Kewaspadaan’. Ada 4 variabel laten kesadaran yang muncul, yaitu ‘Keterbiasaan’, ‘Tanggung-jawab pribadi’, ‘Finansial’, dan ‘Wawasan Energi’. Kedua variabel tersebut mempengaruhi 2 variabel laten perilaku, yaitu ‘Penghematan Listrik’, dan ‘Kebutuhan Listrik’ Berdasarkan hubungan-hubungan yang muncul antar variabel nilai, kesadaran, dan perilaku, ada beberapa strategi intervensi yang direkomendasikan untuk penghematan energi di rumah dan kantor. Pada rumah, ada 3 intervensi yaitu, Monetary Rewards, Audit Energi, dan Comparative Feedbacks. Pada hunian, ada 5 intervensi yang ditawarkan, yaitu Edukasi, Insentif, Audit Energi, Pelatihan, dan Larangan.