digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nathania Andiani
Terbatas Sandy Nugraha
» ITB

Saat ini transportasi udara merupakan salah satu jenis transportasi yang sangat penting bagi mobilitas manusia. Hal itu disebabkan karena transportasi udara merupakan transportasi yang efektif, efisien, cepat, aman, dan nyaman. Beberapa alasan pengguna jasa transportasi udara ini diantaranya untuk kepentingan bisnis, pariwisata, dan berbagai urusan lainnya. Bandar Udara Nusawiru merupakan bandara domestik yang terletak di Kota Pangandaran, Jawa Barat. Pengembangan terminal penumpang ini akan menggantikan terminal Terminal lama yang akan beralih fungsi menjadi Sekolah Penerbangan Indonesia. Pangandaran yang memiliki banyak potensi pariwisata akan meningkatkan fasilitas transportasi udara untuk lebih memaksimalkan jumlah turis yang datang. Untuk memfasilitasi peningkatan potensi pariwisata, bandar udara akan dikembangkan mengacu dari KM (Keputusan Menteri) 407 Tahun 2014, yaitu menjadi 3500 m² dengan area parkir seluas 3000 m² sehingga dapat menampung penumpang pada jam sibuk sebanyak 128 orang atau 250.000 orang per tahunnya. Keterbatasan luas dan efisiensi dalam pengembangan selanjutnya, konfigurasi bandara ini memakai konsep bentuk linier dengan sistem 1,5 lantai. Oleh sebab itu, Bandara merupakan salah satu pintu gerbang identitas suatu daerah. Namun, Saat ini, isu pengembangan bandara telah menjadi perhatian negara-negara di dunia. Bandar udara yang berfungsi sebagai pintu gerbang sekaligus simbol suatu kota, daerah, dan negara membuat pemerintah berlomba membangun bandar udara dengan desain teknologi terkini tanpa melihat konteks sekitar bahkan menghilangkan identitas suatu kotanya. Selain itu, isu dari pemakaian energi yang sangat besar dari aktifitas sebuah bandara menjadi perhatian. Dengan demikian, rancangan Bandara Nusawiru akan mengambil konsep Arsitektur Regionalisme. Bandara ini akan menyambut hangat para pengguna bangunan dengan unsur lokalitas yang terpadu dengan gaya kontemporer. Konsep bandara hijau juga diterapkan untuk mengefisiensikan penggunaan energi pada bangunan dengan memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami, memakai energi terbarukan, penggunaan kembali air buangan, serta pengolahan limbah sampah mandiri.