COVER Sekar Tanjung Mustikawati
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Sekar Tanjung Mustikawati
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Sekar Tanjung Mustikawati
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Sekar Tanjung Mustikawati
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sekar Tanjung Mustikawati
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sekar Tanjung Mustikawati
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Sekar Tanjung Mustikawati
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Sekar Tanjung Mustikawati
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Sebagai salah satu negara yang terletak pada ring of fire, Indonesia memiliki banyak sekali
gunung api yang masih aktif. Hal ini perlu diwaspadai apabila sewaktu-waktu terjadi letusan
gunung api. Oleh sebab itu, diperlukan adanya monitoring gunung api sebagai upaya antisipasi
adanya bencana. Ketika gunung api mengalami erupsi, area tertentu akan dibatasi supaya tidak
bisa dilewati manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perangkat pengamatan jarak jauh di
area gunung api sehingga observasi daerah bencana dapat dilakukan dengan aman. Observasi
ini dapat dilakukan dengan menggunakan mobile robot 4 roda untuk eksplorasi sekaligus
monitoring kondisi gunung api. Pada penelitian ini, digunakan sebuah mobile beroda 4 yang
diberi nama PRAWIRA (Perangkat Kendaraan Tanpa Awak untuk Wilayah Rawan). Dalam
proses monitoring yang dilakukan oleh mobile robot, dibutuhkan suatu kemampuan agar ketika
robot berjalan tidak menabrak benda yang ada di depannya atau lebih dikenal dengan istilah
obstacle avoidance. Pada penelitian ini, telah dilakukan proses perancangan sistem real-time
object detection pada mobile robot untuk monitoring gunung api dengan menggunakan deep
learning pada model YOLOv5 yang menggunakan 4 objek deteksi pada pengetesan pertama
yaitu tree, person, stairs dan stone. Dalam proses train, digunakan total sebanyak 484 gambar
dengan dataset yang berasal dari internet dengan menggunakan Open Images V6 untuk person,
tree serta stairs dan Google Chrome Extension untuk mengunduh stone pada percobaan
pertama. Pada pengetesan selanjutnya, digunakan hanya 2 objek tree dan stone untuk sekitar
400 gambar sesuai dengan aplikasinya di lapangan. Dalam proses perancangan sistem ini
dilakukan beberapa tahapan diantaranya adalah identifikasi objek apa saja yang akan di hindari
di lapangan, pengumpulan dataset untuk objek tree dan stone untuk percobaan tahap dua
dengan menggunakan gambar yang dipilih secara manual dari internet melalui Google Chrome
dan dataset yang langsung diambil di lapangan (Gunung Tangkuban Perahu), proses pelabelan
gambar dengan menggunakan labelImg, proses augmentasi yang berfungsi untuk
memvariasikan gambar objek seperti blur dan crop, training data yang dilakukan dengan
memvariasikan batch dan epochs melalui jupyter notebook GPU hingga diperoleh hasil yang
paling optimal, dan selanjutnya akan diimplementasikan secara langsung pada mobile robot
dengan menggunakan sistem operasi raspberry pi 3 sebagai indra penglihatan pada mobile
robot yang dapat mendeteksi objek yang telah dilatih dengan menggunakan kamera USB.
Pengetesan pertama dilakukan dengan variasi: batch=16 dengan epochs=100, batch=16
dengan epochs=500, batch=80 dengan epochs=100 dan batch=80 dan epochs=500. Hasil
terbaik diperoleh pada saat variasi batch=16 dengan epochs=500 dengan mAP.5=24.4% dan
12.6%. Sementara itu, pada pengetesan kedua dimana dataset diambil dari internet, dilakukan
variasi epochs 100, 300 dan 500 secara berurutan dengan batch =16. Hasil terbaik diperoleh
pada saat variasi batch=16 dengan epochs=500 dimana mAP.5=59.9% dan
mAP.5:.95=37.6%. Selanjutnya, dilakukan pengetesan yang sama untuk dataset dari Gunung
Tangkuban Perahu dengan variasi epochs 100, 300 dan 500 secara berurutan dengan batch =16.
Hasil terbaik diperoleh pada saat variasi batch=16 dengan epochs=500 dimana mAP.5=63.4%
dan mAP.5:.95=40.4%. Hasil dari pelatihan terbaik ini digunakan untuk pengetesan model
secara langsung dalam skala laboratorium dan lapangan dengan menggunakan Raspberry Pi
dalam bentuk gambar, meskipun masih ada beberapa objek yang tidak terdeteksi. Selanjutnya,
Raspberry Pi membutuhkan waktu sekitar 30 detik, sedangkan PC/Personal Computer hanya
sekitar 3 detik untuk mendeteksi objek-objek tersebut.
Perpustakaan Digital ITB