Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Quantum Convolutional Neural Network (QCNN) merupakan arsitektur yang
menggabungkan keunggulan pemrosesan kuantum dengan konsep konvolusi dari
deep learning. Namun, keterbatasan ukuran dataset dan kompleksitas pemrosesan
kuantum seringkali menjadi kendala dalam mencapai kinerja optimal. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis efektivitas berbagai teknik augmentasi data dalam
meningkatkan kinerja algoritma QCNN, baik pada model kuantum murni maupun
model hybrid dengan pendekatan transfer learning dari CNN klasik. Teknik
augmentasi yang digunakan terbagi menjadi tiga kategori utama: geometric
transformation, photometric transformation, dan kombinasi keduanya. Geometric
meliputi rotasi acak, flipping horizontal dan vertikal, serta affine transformation.
Photometric mencakup variasi brightness, contrast, saturation, dan hue
menggunakan color jitter. Masing-masing transformasi diuji dalam beberapa
konfigurasi yang terpisah.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa augmentasi memberikan dampak signifikan
pada model full QCNN, khususnya ketika dikombinasikan dengan angle encoding.
Teknik kombinasi geometric dan photometric C1 (perubahan rotasi, flip serta
penyesuaian brightness dan contrast) menghasilkan peningkatan akurasi hingga
87.00%, dengan rata-rata improvement sebesar 27.27% dibandingkan baseline
tanpa augmentasi. Sebaliknya, pada model hybrid QCNN, peningkatan kinerja
paling signifikan dicapai oleh teknik photometric P3 (perubahan saturation dan
hue), dengan akurasi maksimum 73.00% dan rata-rata improvement 12.93% saat
menggunakan arsitektur ResNet18. Temuan ini memperkuat potensi augmentasi
data sebagai strategi penting dalam pengembangan model QCNN yang lebih akurat.
Perpustakaan Digital ITB