digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



COVER Sylvia Dwi Mulyani
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB1 Sylvia Dwi Mulyani
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB2 Sylvia Dwi Mulyani
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB3 Sylvia Dwi Mulyani
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB4 Sylvia Dwi Mulyani
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB5 Sylvia Dwi Mulyani
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

Asam askorbat (C6H8O6) atau vitamin C adalah salah satu vitamin yang sangat banyak dikonsumsi oleh masyarakat untuk menjaga stamina tubuh pada kondisi pandemi sekarang ini. Sumber asam askorbat bisa diperoleh dari sayuran, buah-buahan, atau produk komersial. Asam askorbat bersifat antioksidan yang dapat memberikan perlindungan dari kerusakan oksidasi. Karena konsumsi asam askorbat oleh tubuh harus dalam jumlah tertentu, maka diperlukan suatu metode yang tepat untuk menentukan kadar asam askorbat. Metode yang dibahas pada penelitian ini adalah metode voltammetri menggunakan elektroda pasta karbon (EPK) yang dimodifikasi dengan teknik Molecularly Imprinted Polymer (MIP) menggunakan metil merah. Teknik elektropolimerisasi digunakan karena cara tersebut sederhana dan tidak memakan waktu lama. Kelebihan dari metode voltammetri adalah instrumentasi sederhana, murah, dan analisisnya cepat. Metil merah dipilih sebagai monomer yang dapat berikatan hidrogen dengan asam askorbat. Penggunaan EPK yang dimodifikasi dengan MIP diharapkan dapat meningkatkan sensitivitas, selektivitas, memiliki daerah linier yang luas, dan limit deteksi yang rendah, serta dapat diterapkan untuk menganalisis asam askorbat dalam sampel komersial seperti pada hasil studi pustaka yang telah dilakukan. Penggunaan MIP dengan metil merah telah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Akan tetapi, masih terdapat beberapa parameter yang perlu dioptimasi agar diperoleh kinerja elektroda yang lebih baik.