

BAB 1 Arief Lazunni
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Arief Lazunni
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Arief Lazunni
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Arief Lazunni
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Arief Lazunni
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Arief Lazunni
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
pengembangan teknologi penyimpanan energi, salah satunya superkapasitor. Grafit
adalah material vital dalam superkapasitor. Namun, mengingat 80% cadangan dan
produksinya di dominasi China, maka berbagai penelitian dilakukan untuk mencari
bahan baku alternatifnya. Batubara memiliki potensi sebagai bahan baku pengganti
grafit karena struktur dan komposisinya. Batubara lignit Indonesia yang cukup
cadangannya berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan grafit
melalui konversi menjadi prekursor alternatif grafena via grafena oksida tereduksi
(reduced graphene oxide, rGO). Penelitian ini mempelajari pengaruh pretreatment
batubara, variasi pH pada reduksi menjadi rGO, serta perlakuan thermal annealing
terhadap performa elektrokimia rGO yang dihasilkan.
Penelitian dilakukan menggunakan batubara lignit (RC) yang dihaluskan hingga
berukuran -200 mesh. Lalu batubara didemineralisasi melalui pelindian bertahap
dengan 1 M HF dan 0,5 M HNO3, kemudian dilanjutkan karbonisasi pada
temperatur 600 °C selama 2 jam, dan diikuti aktivasi pada temperatur 800 °C
selama 1 jam dengan laju pemanasan keduanya 5 °C/menit, untuk menghasilkan
carbonized clean coal (CCC). Sampel CCC selanjutnya disintesis menjadi grafena
oksida (GO) menggunakan metode Hummers yang dimodifikasi. Lalu GO
direduksi untuk memperoleh rGO menggunakan asam askorbat dengan pemanasan
cepat menggunakan microwave selama 3 menit pada 1.000 Watt dengan variasi pH
larutan 8, 9 dan 10 (rGO8, rGO9, dan rGO10). Sampel rGO8, rGO9, dan rGO10
selanjutnya dilakukan thermal annealing pada 280 °C untuk menghasilkan sampel
rGO8_An, rGO9_An, dan rGO10_An. Lalu sampel GO, rGO, dan rGO_An
difabrikasi menjadi elektroda serta dilakukan uji cyclic voltammetry (CV) dan
galvanostatic charge discharge (GCD) dengan instrumen sistem tiga elektroda
untuk mengetahui kapasitansi spesifik elektroda. Sampel RC, CCC, GO, rGO, dan
rGO_An dikarakterisasi menggunakan x-ray diffraction (XRD), fourier transform
infrared spectroscopy (FTIR), Raman spectroscopy, thermogravimetric analysis
(TGA), dan scanning electron microscope-energy dispersive x-ray (SEM-EDS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelindian bertahap efektif menurunkan
kandungan abu (10,33% menjadi 0,27% wt%, db), sedangkan karbonisasi dan
aktivasi meningkatkan kandungan fixed carbon (46,06% menjadi 97,93% wt%, db).
Hasil uji performa elektrokimia GO menunjukkan nilai kapasitansi 131,44 F/g pada
densitas arus 0,5 A/g, dengan interlayer spacing d002 = 0,395 nm. Proses reduksi
kimiawi optimum pada pH 10 dengan nilai kapasitansi rGO10 230,37 F/g pada
densitas arus 0,5 A/g. Proses thermal annealing berhasil meningkatkan nilai
kapasitansi yaitu 308,31 F/g (rGO8_An) pada densitas arus 0,5 A/g.