Kegiatan operasi rig merupakan kegiatan utaman dalam operasi hulu produksi minyak yang dikelola oleh
departemen Drilling and Completion (D&C) di PT. CHEPACINDO. Departemen D&C mengelola beberapa
operasi rig yang beroperasi 24 jam setiap hari, 7 hari seminggu (24-7) dan mencakup seluruh wilayah
operasinya di Provinsi Riau. Untuk mendukung pendistribusian material untuk pengoperasian rig, D&C
mengoperasikan 24 jam material Go Down yang ada di 4 wilayah berbeda di Sumatera. Khusus untuk
operasional di kawasan Duri, pada jam kerja terdapat dua sumber pasokan material; Warehouse dan Go
Down. Pengoperasian kedua fasilitas ini dinilai sebagai redundansi dan proses yang tidak efisien sehingga
menimbulkan biaya tambahan untuk pengoperasiannya. Hal inilah yang menjadi permasalahan bisnis
penelitian ini. Biaya redundansi ini adalah dari biaya tenaga kerja, transportasi, alat berat, dan utilitas dengan
total per tahun sekitar 3,4 miliar rupiah.
Ada beberapa faktor yang terlibat dalam proses distribusi material yang ada seperti jam operasi, material
buffer, proses persetujuan, dan lain-lain. Untuk mengidentifikasi proses yang ada dan hubungan antara
faktor-faktor tersebut, digunakan Swim lane diagram, dan kemudian akar penyebabnya diselidiki
menggunakan Current Reality Tree. Ditemukan bahwa pengoperasian D&C Go Down selama jam kerja dan
penundaan persetujuan pembelian telah menyebabkan redundansi ini.
Dengan mengevaluasi proses aliran material mulai dari pembuatan rencana penggunaan material,
permintaan pembelian, proses persetujuan dan distribusi, ditemukan bahwa proses redundansi dapat
dihilangkan dengan menggunakan proses persetujuan just in time, perbaikan proses review dan penyesuaian
jam operasi D&C Go down. Proses persetujuan yang tepat waktu akan memungkinkan penarikan material
dengan segera. Ada beberapa kombinasi alternatif yang dibuat sebagai solusi dan metode Kepner - Tregoe
digunakan untuk memilih solusi terbaik. Dalam prosedur baru, persetujuan pembelian akan dilakukan oleh
pemberi persetujuan yang didelegasikan dan IT tool akan digunakan untuk membantu mempercepat review
dan validasi permintaan. Dengan perbaikan ini, D&C Go Down dapat ditutup selama jam kerja sementara
semua permintaan material akan disediakan dari Warehouse.
Implementasi prosedur baru ini akan membutuhkan beberapa tindakan seperti pembuatan IT tool,
pendelegasian otoritas penyetuju pembelian material dari pemilik cost center dan sosialisasi prosedur baru
kepada seluruh pemangku kepentingan. Dengan penerapan solusi terpilih, redundansi jam operasional antara
D&C Go Down dan Warehouse dapat dihilangkan.
Perpustakaan Digital ITB