digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kegiatan operasi rig merupakan kegiatan utaman dalam operasi hulu produksi minyak yang dikelola oleh departemen Drilling and Completion (D&C) di PT. CHEPACINDO. Departemen D&C mengelola beberapa operasi rig yang beroperasi 24 jam setiap hari, 7 hari seminggu (24-7) dan mencakup seluruh wilayah operasinya di Provinsi Riau. Untuk mendukung pendistribusian material untuk pengoperasian rig, D&C mengoperasikan 24 jam material Go Down yang ada di 4 wilayah berbeda di Sumatera. Khusus untuk operasional di kawasan Duri, pada jam kerja terdapat dua sumber pasokan material; Warehouse dan Go Down. Pengoperasian kedua fasilitas ini dinilai sebagai redundansi dan proses yang tidak efisien sehingga menimbulkan biaya tambahan untuk pengoperasiannya. Hal inilah yang menjadi permasalahan bisnis penelitian ini. Biaya redundansi ini adalah dari biaya tenaga kerja, transportasi, alat berat, dan utilitas dengan total per tahun sekitar 3,4 miliar rupiah. Ada beberapa faktor yang terlibat dalam proses distribusi material yang ada seperti jam operasi, material buffer, proses persetujuan, dan lain-lain. Untuk mengidentifikasi proses yang ada dan hubungan antara faktor-faktor tersebut, digunakan Swim lane diagram, dan kemudian akar penyebabnya diselidiki menggunakan Current Reality Tree. Ditemukan bahwa pengoperasian D&C Go Down selama jam kerja dan penundaan persetujuan pembelian telah menyebabkan redundansi ini. Dengan mengevaluasi proses aliran material mulai dari pembuatan rencana penggunaan material, permintaan pembelian, proses persetujuan dan distribusi, ditemukan bahwa proses redundansi dapat dihilangkan dengan menggunakan proses persetujuan just in time, perbaikan proses review dan penyesuaian jam operasi D&C Go down. Proses persetujuan yang tepat waktu akan memungkinkan penarikan material dengan segera. Ada beberapa kombinasi alternatif yang dibuat sebagai solusi dan metode Kepner - Tregoe digunakan untuk memilih solusi terbaik. Dalam prosedur baru, persetujuan pembelian akan dilakukan oleh pemberi persetujuan yang didelegasikan dan IT tool akan digunakan untuk membantu mempercepat review dan validasi permintaan. Dengan perbaikan ini, D&C Go Down dapat ditutup selama jam kerja sementara semua permintaan material akan disediakan dari Warehouse. Implementasi prosedur baru ini akan membutuhkan beberapa tindakan seperti pembuatan IT tool, pendelegasian otoritas penyetuju pembelian material dari pemilik cost center dan sosialisasi prosedur baru kepada seluruh pemangku kepentingan. Dengan penerapan solusi terpilih, redundansi jam operasional antara D&C Go Down dan Warehouse dapat dihilangkan.