Sejak pandemic COVID-19 masuk di Indonesia sejak Maret 2020, kebutuhan akan layanan rawat inap (isolasi) di rumah sakit meningkat drastis. Kementerian Kesehatan Indonesia mencatat BOR (Bed Occupant Rate) di semua RS pemerintah mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan ini sesuai dengan prediksi sebelumnya sejalan dengan peningkatan jumlah kasus COVID-19 secara nasional. Kementerian Kesehatan Indonesia dan Satgas COVID-19 Nasional mengeluarkan arahan kepada semua rumah sakit swasta untuk berperan dalam penanganan dan perawatan pasien COVID-19 termasuk rumah sakit milik perusahaan. Sebagai informasi, pada awal periode pandemi, pengobatan dan perawatan (isolasi) pasien COVID-19 hanya dilakukan oleh rumah sakit milik pemerintah. Untuk itu, PT. CPI (Citra Petro Indonesia) memiliki tugas mempersiapkan rumah sakit perusahaan agar bisa menangani pasien COVID-19 dan bahkan melakukan rawat inap (isolasi) pada skenario terburuk. Transformasi rumah sakit ini tentunya memiliki konsekuensi, perlu pertimbangan dan analisa terkait dengan kepentingan semua pihak. Akan ada benefit dan resiko dari keputusan yang akan diambil. Untuk itu, diperlukan analisa pengambilan keputusan untuk memastikan langkah yang tepat terkait hal ini. Tujuan penelitian adalah membantu manajemen CPI dalam menentukan pilihan model pelayanan RS perusahaan terkait COVID-19 yang sesuai dengan peraturan pemerintah dan kepentingan perusahaan. Ada tiga alternatif pelayanan rumah sakit (pelayanan penuh, pelayanan sebagian, dan pelayanan kombinasi) yang akan dipilih menggunakan Kepner-Tregoe (KT) Decision Making Tools. Isu-isu bisnis terkait pandemi COVID-19 dianalisa menggunakan Kepner-Tregoe (KT) Situation Appraisal (SA). Dan isu yang berpotensi terjadi di masa depan dianalisa menggunakan KT Potential Problem Analysis (PPA).
Perpustakaan Digital ITB