Kembang sepatu merupakan salah satu tumbuhan yang dapat tumbuh dengan subur di
Indonesia. Secara tradisional daun kembang sepatu digunakan sebagai penyubur rambut.
Namun masih sedikit penelitian tentang khasiat daun kembang sepatu sebagai penumbuh
rambut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas dari ekstrak daun kembang sepatu
(Malvaviscus arboreus Cav. dan Hibiscus rosa-sinensis L.) terhadap pertumbuhan dan
kelebatan rambut. Daun kembang sepatu segar diekstraksi dengan cara diremas-remas
dalam pelarut air suling sampai terbentuk lendir. Hasil ekstraksi kemudian dikeringbekukan
hingga terbentuk ekstrak kering. Ekstrak kering dibuat menjadi sediaan larutan dengan
pelarut campur yang terdiri dari gliserin, etanol 95%, dan air suling (3:4:13). Sebelum
dilakukan pengujian, punggung kelinci jantan galur New Zealand White dicukur rambutnya,
kemudian dibagi menjadi enam daerah, masing-masing berukuran 2x3 cm
2
. Enam daerah
tersebut dibagi menjadi daerah kontrol, pembawa, ekstrak uji dengan konsentrasi 4% dan
8%, serta dua jenis pembanding yaitu minyak kemiri (Fora®) dan Minoxidil 2% (Regrou®).
Pemberian bahan uji dilakukan setiap hari, mulai hari ke-0 sampai hari ke-15. Parameter
yang diamati adalah panjang rambut pada hari ke-3, 6, 9, 12, dan 15, serta bobot rambut pada
hari ke-15. Selama 15 hari pengamatan, ekstrak air daun M. arboreus Cav. 4% dan 8%, serta
ekstrak air daun H. rosa-sinensis L. 8% menunjukkan aktivitas pertumbuhan rambut kelinci
yang secara statistik berbeda bermakna (p<0.05) terhadap kontrol. Ekstrak air daun M.
arboreus Cav. 4% dan 8% juga memiliki aktivitas terhadap kelebatan rambut kelinci yang
berbeda bermakna secara statistic (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan
bahwa ekstrak air daun M. arboreus Cav. 4% dan 8% memiliki aktivitas mempercepat
pertumbuhan dan melebatkan rambut, serta ekstrak air daun H. rosa-sinensis L. 8% memiliki
aktivitas mempercepat pertumbuhan rambut kelinci.