ABSTRAK Relia Eksifa Larasati
PUBLIC Yati Rochayati COVER Relia Eksifa Larasati
PUBLIC Yati Rochayati BAB 1 Relia Eksifa Larasati
PUBLIC Yati Rochayati BAB 2 Relia Eksifa Larasati
PUBLIC Yati Rochayati BAB 3 Relia Eksifa Larasati
PUBLIC Yati Rochayati BAB 4 Relia Eksifa Larasati
PUBLIC Yati Rochayati BAB 5 Relia Eksifa Larasati
PUBLIC Yati Rochayati PUSTAKA Relia Eksifa Larasati
PUBLIC Yati Rochayati
Pembakaran bahan bakar fosil meningkatkan kadar gas rumah kaca, yang terutama didominasi
oleh CO2 di atmosfer. Efeknya akan berdampak pada perubahan iklim global. Oleh karena itu,
penangkapan dan penyimpanan CO2 dalam formasi bawah permukaan merupakan suatu
pendekatan yang menjanjikan untuk mengurangi pelepasan gas rumah kaca di atmosfer. Gas
CO2 disuntikkan ke dalam lapisan batuan bawah tanah yang disebut sebagai formasi reservoir
batuan penyimpan, atau carbon storage. Pada formasi batuan reservoir penyimpan CO2 terdiri
dari lapisan batuan penutup yang kedap fluida (caprock) dan formasi batuan reservoir yang
memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi. Formasi penyimpan CO2 ini memiliki
persyaratan dan kapasitas yang layak untuk menyimpan CO2 dengan aman dalam jangka waktu
yang lama. Formasi batuan yang cocok untuk menyimpan karbon dioksida setidaknya harus
berada cukup dalam agar tidak mempengaruhi air tanah. Batuan bawah permukaan berpori dan
permeabel yang memiliki kapasitas penyimpanan dan kemampuan untuk mengalirkan fluida
sangat cocok dalam proses injeksi CO2, diantaranya adalah batu pasir danbatu gamping.
Pemantauan injeksi CO2 di bawah tanah perlu dilakukan untuk memastikan bahwa CO2 yang di
injeksi ke dalam reservoir benar-benar masuk ke reservoir. Pemantauan digunakan untuk
mengetahui pergerakan fluida saat proses injeksi CO2. Penggunaan metode geofisika berbasiskan
pengukuran resistivitas batuan di bawah permukaan dengan Electrical Resistivity Tomography
(ERT) menjadi salah satu cara yang tepat dan efisien. Berdasarkan beberapa studi literatur
menunjukkan bahwa ERT dapat mendeteksi CO2 di bawah permukaan. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui pemantauan CO2 menggunakan ERT bisa dilakukan di lapangan dengan
melakukan uji coba skala laboratorium. Penelitian ini menggunakan sampel pasir Formasi
Petani. Pengukuran dilakukan dengan metode ERT konfigurasi Wenner-Alpha, WennerSchlumberger, dan Pole-Dipole. Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa ERT mampu
melakukan pemantauan fluida injeksi CO2 di bawah permukaan.