digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2015 TA PP ANGGA TRIYUDHA 1.pdf ]
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu tujuan dari teknik produksi adalah untuk melakukan optimasi pada laju produksi minyak. Untuk mendapatkan laju produksi optimum, terdapat beberapa hambatan seperti perbedaan permeabilitas dan tekanan reservoir di tiap layer. Perbedaan permeabilitas dan tekanan reservoir di tiap layer dapat mengakibatkan berkurangnya laju produksi minyak pada sumur produksi sehingga laju produksi optimum tidak dapat tercapai. Masalah tersebut dapat ditanggulangi dengan pemasangan inflow control device (ICD). Studi ini memberikan solusi dari permasalahan tersebut dengan melakukan simulasi. Studi ini menggunakan model black oil dengan tipe pendorong solution gas drive. Pada tahap awal, dilihat apakah pemasangan ICD akan mengoptimasi laju produksi minyak pada sumur produksi atau tidak. Berikutnya, dilakukan simulasi untuk menentukan lokasi pemasangan ICD. Sensitivitas pemasangan ICD dilakukan di layer 1, di layer 3, dan di layer 5. Berikutnya, ditentukan spesifikasi ICD. Sensitivitas spesifikasi ICD dilakukan dengan lima variasi ICD, yaitu: ICD 3’:4 ½”:1.6, ICD 40’:6 5/8”:1.6, ICD 40’:5 ½”:3.2, ICD 40’: 4 ½”:0.8, dan ICD 40’: 4 ½”:3.2 dimana masing – masing parameter angka dalam spesifikasi ICD tersebut menunjukan panjang ICD, diameter ICD, dan rating ICD. Terakhir, dibuat dimensionless IPR dengan ICD beserta aplikasinya di lapangan. Hasil simulasi menunjukan bahwa laju produksi optimum pada sumur produksi diperoleh dengan memasang ICD pada layer dengan tekanan reservoir terbesar (3460 psi) yaitu ketika ICD dipasang di kedalaman 11250 ft di layer 5. Namun, spesifikasi ICD tidak berpengaruh signifikan terhadap laju produksi minyak. Persamaan dimensionless IPR adalah Qo/Qo,max=1-0.48(Pwf/Pr)-0.52(Pwf/Pr)2.