digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Artificial Intelligence (AI) merupakan penggerak revolusi industry 4.0 yang mendukung semua sektor industri untuk memimpin digitalisasi industry. Guna mendukung industry di Indonesia dalam mengarungi era digital dan industry 4.0, PT. Telekomunikasi Indonesia memiliki peran strategis dalam infrastruktur industry 4.0 melalui Amoeba Management. SM Company (bukan nama sebenernya) merupakan salah satu Amoeba dan berhasil meluncurkan produknya di platform VR & AR. SM Company mengalami berbagai tantangan dalam menjalankan bisnisnya. Pada Maret 2020, Covid-19 pandemic telah melanda Indonesia dan berdampak negatif bagi perekonomian nasional. Banyak perusahaan, terutama startup yang mengalami situasi sulit. SM Company juga terpengaruh dan harus menghadapi segala risiko yang mungkin timbul dari kondisi ketidakpastian akibat pandemi yang berdampak pada stabilitas perusahaan. Oleh karenaitu, untuk menjaga stabilisasi dan mengantisipasi segala risiko dan kegagalan akibat ketidakpastian selama pandemic, pengimplementasian manajemen risiko yang efektif dapat membantu SM Company melewati masa-masa sulit. Implementasi managemen risiko pada SM Company dinilai dapat mengatasi permasalahan diatas sesuai ISO 31000 yang memuat prinsip dan aturan pada manajemen risiko. Menurut ISO 31000, manajemen risiko terdiri dari tiga elemen: prinsip, kerangka kerja, dan proses. Mengidentifikasi risiko yang terjadi di SM Company merupakan langkah awal dalam proses manajemen risiko. Identifikasi risiko dilakukan melalui wawancara dan diskusi dengan CEO, analisis faktor eksternal dan internal, dan analisis SWOT. Setelah menentukan identifikasi risiko, dilakukan pengukuran risiko menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan risiko yang dimiliki SM Company. Langkah selanjutnya, evaluasi risiko untuk memetakan risiko dan mengevaluasi besarnya risiko yang ada untuk dimitigasi. Langkah terakhir adalah membuat implementasi dan strategi untuk SM Company. Berdasarkan hasil analisis risiko ditemukan 6 kategori risiko, antara lain Risiko Bisnis, Risiko Keuangan, Risiko Operasional, Risiko Reputasi, dan Risiko Hukum/Peraturan. Secara detail; tidak ada risiko yang dikategorikan dalam tingkat risiko kritis dan tingkat risiko rendah. Terdapat 9 risiko dengan kategori risiko tinggi dan 24 risiko dengan kategori sedang. Rencana dan jadwal implementasi dirumuskan untuk tingkat risiko tinggi. Rencana tindakan terdiri dari strategi bagaimana menangani risiko, tindakan apa yang harus diambil, dan siapa yang bertanggung jawab atas tindakan untuk mengurangi kemungkinan dan dampak dari risiko-risiko tersebut.