Artificial Intelligence (AI) merupakan penggerak revolusi industry 4.0 yang
mendukung semua sektor industri untuk memimpin digitalisasi industry. Guna mendukung
industry di Indonesia dalam mengarungi era digital dan industry 4.0, PT. Telekomunikasi
Indonesia memiliki peran strategis dalam infrastruktur industry 4.0 melalui Amoeba
Management. SM Company (bukan nama sebenernya) merupakan salah satu Amoeba dan
berhasil meluncurkan produknya di platform VR & AR. SM Company mengalami berbagai
tantangan dalam menjalankan bisnisnya. Pada Maret 2020, Covid-19 pandemic telah melanda
Indonesia dan berdampak negatif bagi perekonomian nasional. Banyak perusahaan, terutama
startup yang mengalami situasi sulit. SM Company juga terpengaruh dan harus menghadapi
segala risiko yang mungkin timbul dari kondisi ketidakpastian akibat pandemi yang
berdampak pada stabilitas perusahaan. Oleh karenaitu, untuk menjaga stabilisasi dan
mengantisipasi segala risiko dan kegagalan akibat ketidakpastian selama pandemic,
pengimplementasian manajemen risiko yang efektif dapat membantu SM Company melewati
masa-masa sulit. Implementasi managemen risiko pada SM Company dinilai dapat mengatasi
permasalahan diatas sesuai ISO 31000 yang memuat prinsip dan aturan pada manajemen
risiko.
Menurut ISO 31000, manajemen risiko terdiri dari tiga elemen: prinsip, kerangka
kerja, dan proses. Mengidentifikasi risiko yang terjadi di SM Company merupakan langkah
awal dalam proses manajemen risiko. Identifikasi risiko dilakukan melalui wawancara dan
diskusi dengan CEO, analisis faktor eksternal dan internal, dan analisis SWOT. Setelah
menentukan identifikasi risiko, dilakukan pengukuran risiko menggunakan Analytical
Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan risiko yang dimiliki SM Company. Langkah
selanjutnya, evaluasi risiko untuk memetakan risiko dan mengevaluasi besarnya risiko yang
ada untuk dimitigasi. Langkah terakhir adalah membuat implementasi dan strategi untuk SM
Company.
Berdasarkan hasil analisis risiko ditemukan 6 kategori risiko, antara lain Risiko
Bisnis, Risiko Keuangan, Risiko Operasional, Risiko Reputasi, dan Risiko Hukum/Peraturan.
Secara detail; tidak ada risiko yang dikategorikan dalam tingkat risiko kritis dan tingkat risiko
rendah. Terdapat 9 risiko dengan kategori risiko tinggi dan 24 risiko dengan kategori sedang.
Rencana dan jadwal implementasi dirumuskan untuk tingkat risiko tinggi. Rencana tindakan
terdiri dari strategi bagaimana menangani risiko, tindakan apa yang harus diambil, dan siapa
yang bertanggung jawab atas tindakan untuk mengurangi kemungkinan dan dampak dari
risiko-risiko tersebut.