Rumah merupakan kebutuhan primer manusia dan berfungsi untuk tempat tinggal, fasilitas
pengembangan keluarga, dan tempat berkumpulnya suatu keluarga. Ada beberapa manfaat
rumah, antara lain sebagai tempat mendapatkan perlindungan agar merasa aman dan sebagai
identitas kehidupan sosial. Namun, sejak virus Corona merebak, fungsi rumah bukan lagi
sekadar tempat tinggal, namun juga sebagai tempat bekerja dan belajar. Berkaca dari keadaan
tersebut, tidak sedikit masyarakat yang mulai terpikir untuk mencari hunian yang tidak hanya
berfungsi sebagai tempat tinggal tetapi juga mampu menunjang produktivitas, kesehatan, dan
kenikmatan penghuninya.
Di Indonesia, kebutuhan rumah atau backlog mencapai 7,64 juta unit pada awal tahun 2020.
Di Jawa Timur pada tahun 2018, jumlah backlog meningkat menjadi 1.367.574 unit rumah,
dengan backlog tertinggi di Surabaya. Kebutuhan rumah tapak di Surabaya masih tinggi. Kini
kawasan pemukiman sudah mulai bergeser dari pusat kota ke kawasan sekitarnya, salah
satunya Gresik. Oma Estate merupakan salah satu perusahaan yang telah melebarkan
proyeknya ke wilayah Gresik. Namun, saat terjadi pandemi, proyek Oma Indah Menganti juga
terdampak virus Corona. Penjualan turun menjadi 50%. Oleh karena itu, penelitian dilakukan
dan bertujuan untuk membantu Oma Estate merumuskan strategi pemasaran proyek Oma Indah
Menganti agar dapat beradaptasi dan bertahan di tengah situasi pandemi COVID-19.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan kerangka konseptual untuk memiliki alternat if
strategi pemasaran yang sesuai bagi perusahaan. Proyek akhir ini akan menggunakan analis is
eksternal dan internal. Untuk analisis eksternal menggunakan Analisis PESTLE; Analisis Lima
Kekuatan Porter; Analisis pesaing; Analisis Pelanggan. Untuk analisis pelanggan, teknik
pengumpulan datanya menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 200 responden yaitu
bagi masyarakat yang berdomisili di Surabaya dan Gresik yang berminat membeli rumah di
kawasan Menganti. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Analisis Jalur.
Sedangkan analisis internal menggunakan Value Chain, STP, Analisis Bauran Pemasaran, dan
VRIO. Selanjutnya analisis SWOT dilakukan untuk mendukung kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancamannya. Setelah itu peneliti melakukan analisis akar permasalahan yang
menunjukkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan penjualan pada dua faktor
yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Melalui analisis TOWS dibuat tujuh strategi
pemasaran untuk men