digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kestabilan lubang bukaan merupakan suatu faktor yang sangat menentukan kelancaran kegiatan penambangan bawah tanah, maka perlu dilakukan suatu penelitian tentang kestabilan lubang bukaan (open stope) pada saat dan setelah dilakukan penambangan dengan metode long hole stope (LHS) dan underhand cut and fill (UCF). Kajian dilakukan berdasarkan metode empirik, metode analitik dan permodelan numerik. Untuk melihat kestabilan batuan di atap dan di dinding LHS di lokasi K1 Sub 9A secara empiris menggunakan Stability Graphis Method sedangkan LHS di lokasi K2-Sub 12C UC3 North OD1 menggunakan RMR. Pada kedua lokasi ini menggunakan siklus backfill sehingga dianalisis juga kestabilan backfill (pastefill) yang berada di atap maupun di dinding dengan metode kesetimbangan batas. Untuk permodelan numerik menggunakan Program 3DEC versi 4.00 dengan analisis rigid untuk jenis material batuan dan analisis deformeable untuk jenis material pastefill. Desain awal geometri stope K1 Sub 9A (mid stope) yaitu panjang dan lebar masing-masing permukaan stope untuk hangingwall (HW) 20x35m, footwall (FW) 20x35m, back 16x35m dan ends 20x16. Dengan hydroulic radius masing-masing yaitu HW 6.43m, FW 6.43m, back 5.49m dan ends 4.44m, menunjukkan bahwa desain stope untuk back dan HW akan stabil dengan penyangga. Begitu juga terlihat runtuhan baji dan displacement yang besar dalam pemodelan numerik sehingga harus dilakukan penyanggaan. Penyangga cablebolt double strand yang digunakan panjangnya 6.5m dan spasi 2x2m. Namun penambangan dilakukan metode non entry, maka aktivitas pemuatan menggunakan alat muat otomatis dengan fasilitas remote control, hal ini dilakukan agar mengurangi biaya penyanggaan cablebolt yang tidak dipasang pada HW dan mencegah terjadinya kecelakan karyawan yang disebabkan runtuhan batuan di HW saat pemuatan bijih. Lokasi K2 Sub 12C UC3 N OD1 diperoleh RMR=35 (buruk), dan juga terlihat adanya potensi blok baji yang runtuh pada atap dalam pemodelan numerik maupun dilapangan, maka penyanggaan yang sesuai dengan rekomendasi empirik dan solusi analitik mampu mengatasi ketidakstabilan ini. Dalam penelitian ini, penggunaan pastefill dirancang UCS berkisar 0.5–2 MPa, persyaratan untuk penambangan bijih disamping dinding pasta harus memenuhi UCS minimal 0.5 MPa. Analisis kestabilan blok pastefill pada panjang blok searah jurus L=16 dan L=35 diperoleh FK>2.5 untuk semen 6% tinggi 10m, semen 12% tinggi 5m dan semen 14% tinggi 5m berada pada kondisi stabil dengan umur pasta ? 7 hari dan UCS=0.5 MPa. Hasil pemodelan numerik menunjukkan terjadi deformasi dengan perpindahan yang sedang antara 0.536cm–21.64cm pada umur pastefill 7 hari. Potensi runtuhan pastefill di lokasi penelitian Sub 12C UC3 Nth OD1, sesuai dengan jenis runtuhan ambrukan (caving) pada lebar span 6 m, terjadi pada umur 7-28 hari dengan semen 14% sehingga diberikan perkuatan untuk ditambang pada umur 28 hari yang telah mencapai standar UCS = 1.31 MPa telah memenuhi syarat1.2 MPa. Desain UCS pastefill disesuaikan dengan rencana penambangan jangka pendek dan jangka panjang, terkait desain campuran semen dengan kekuatan sesuai target waktu yang dipersyaratkan untuk melakukan penambangan, baik disamping maupun dibawahnya.